Analis Sebut Rupiah Menguat karena Pasar Bersiap Menghadapi Potensi "Government Shutdown" AS

29 Sep 2025

IVOOX.id – Analis mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menganggap penguatan nilai tukar (kurs) rupiah, karena pasar bersiap menghadapi potensi penutupan Pemerintah (government shutdown) Amerika Serikat (AS).

Penutupan pemerintah ialah situasi ketika kongres gagal menyepakati anggaran belanja yang diperlukan.

“Pasar bersiap menghadapi potensi penutupan Pemerintah AS minggu ini di tengah upaya bipartisan untuk meloloskan RUU (Rancangan Undang-Undang) Pendanaan. Pendanaan untuk operasi federal AS akan berakhir pada tengah malam tanggal 30 September, karena Kongres belum memiliki dana pengganti atau perpanjangan,” ujar Ibrahim dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Senin (29/9/2025), dikutip dari Antara.

Mengutip Sputnik, Presiden AS Donald Trump dijadwalkan bertemu dengan para pemimpin Kongres dari Partai Republik dan Demokrat pada Senin  untuk membahas pendanaan pemerintah di tengah kemungkinan terjadinya penutupan pemerintah.

Pertemuan ini berlangsung menjelang tenggat waktu 30 September, yang akan menentukan apakah pemerintah federal tetap beroperasi atau menghadapi penutupan.

Adapun pejabat yang akan hadir dalam pertemuan itu ialah Ketua DPR AS Mike Johnson dan Pemimpin Mayoritas Senat John Thune, serta Pemimpin Demokrat DPR Hakeem Jeffries dan Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer.

Trump sebelumnya meminta anggota Kongres dari Partai Republik untuk memberikan suara guna memperpanjang sementara pendanaan pemerintah guna menghindari penutupan, seraya menuduh Partai Demokrat berusaha memicu penutupan pemerintah.

Trump menyalahkan Demokrat atas penutupan tersebut karena kebuntuan negosiasi pendanaan sementara di Kongres.

Menurut Politico, Trump akan menghadapi potensi penutupan federal paling cepat pada Rabu, 1 Oktober 2025, jika tidak menunjukkan niat terlibat dalam negosiasi dengan anggota parlemen Demokrat di Kongres untuk mengamankan RUU pendanaan sementara.

Pada 1 Oktober, AS memulai tahun fiskal baru tanpa anggaran. Jika Capitol Hill gagal meloloskan setidaknya resolusi sementara untuk melanjutkan pendanaan pemerintah dalam jangka pendek, lembaga-lembaga federal berisiko ditutup tanpa batas waktu.

“Penutupan pemerintah dapat menunda rilis data penggajian non-pertanian utama yang akan dirilis akhir pekan ini, dan juga berpotensi mengganggu aktivitas ekonomi jika dibiarkan tidak terselesaikan dalam jangka waktu yang lama,” kata Ibrahim.

Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Senin sore menguat sebesar 58 poin atau 0,35 persen menjadi Rp 16.680 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.738 per dolar AS.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga menguat ke level Rp 16.680 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 16.775 per dolar AS.

Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong