IVOOX.id – Angka stunting di Indonesia masih diatas ambang batas wajar yang disarankan oleh Badan Kesehatan Dunia World Health Organization (WHO).

WHO mencatat, angka wajar stunting di satu negara harus di bawah 20 persen tapi di Indonesia saat ini masih berada di angka 21,6% persen.

Data studi gizi Indonesia tahun 2022 menyebutkan angka stunting secara nasional sudah turun 2,8 persen dari semula 24,4 persen menjadi 21,6 persen. Namun kalau melihat standar WHO, angka stunting yang ditoleransi itu di bawah 20 persen, sedangkan Indonesia masih 21,6 persen. Itu artinya Indonesia masih di bawah standar WHO.

“Karena itu pemerintah berupaya menurunkan angka stunting yang menjadi salah satu program utama pemerintah, nanti targetnya pada tahun 2024 akan turun di angka 14 persen,” kata Direktur Infokom PMK Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Nursodik Gunarjo pada pembukaan sosialisasi forum Genbest 13 Selasa (13/6/2023).

Genbest atau Generasi Bersih dan Sehat merupakan forum sosialisasi yang dibentuk oleh Kemkominfo, dengan menggandeng generasi milenial untuk sadar dan berperan aktif dalam prevalensi stuting.

Kegiatan Genbest sudah diselenggarakan di berbagai lokasi di Indonesia. Genbest ke-13 ini digelar di Kabupaten Tangerang, Banten bertema “Protein hewani jurus sakti cegah stunting”.

Menurut Nursodik, Indonesia sedang mengalami bonus demografi, sehingga kaum milenial dan Gen Z yang menentukan nasib bangsa di masa datang.

“Bonus demografi ini sebenernya sudah dimulai, tapi kita masih memiliki beberapa tantangan, artinya jumlah penduduk muda yang produktif ini akan sangat optimal dan berdayaguna kalau kualitasnya memenuhi syarat. Tapi jika bonus demografi ini tidak dikelola dengan baik, ke depan Indonesia ini juga akan terhambat,” katanya.