Bentrok Antarsuku di Papua Nugini Tewaskan 24 Orang

10 Jul 2019

IVOOX.id, Jakarta - Dua puluh empat orang tewas -- termasuk dua wanita hamil -- dalam bentrok antarsuku di dataran tinggi Papua Nugini. Perdana Menteri James Marape berjanji akan segera mengatasi masalah ini.

Otoritas setempat mengatakan bentrok terjadi di provinsi Hela, sebuah wilayah pegunungan di bagian barat Papua Nugini. Bentrokan berlangsung selama tiga hari.

Sejumlah suku di dataran tinggi Papua Nugini dikenal sering berselisih sejak dahulu kala. Namun memasuki era modern dan masuknya senjata api, bentrok antarsuku menjadi lebih mematikan dan memakan banyak korban.

"Ada 24 korban yang dikonfirmasi telah meninggal. Mungkin jumlahnya dapat bertambah hari ini," kata pejabat provinsi Hela, William Bando, kepada kantor berita AFP, Rabu 10 Juli 2019.

"Kami masih menunggu arahan dari para petinggi hari ini," lanjutnya.

Bando telah menyerukan agar sedikitnya 100 polisi dikerahkan ke lokasi bentrok. Bantuan personel diperlukan karena saat ini hanya ada sekitar 40 aparat keamanan di sekitar Hela.

PM Papua Nugini James Marape mengaku terkejut atas bentrokan maut tersebut. Pria yang berasal dari provinsi Hela itu berjanji akan mengerahkan tambahan petugas dan menghukum mereka yang membunuh warga sipil dalam bentrokan.

"Hari ini adalah hari tersedih dalam hidup saya," sebut PM Marape dalam sebuah pernyataan resmi. "Banyak anak-anak dan ibu yang tidak berdosa tewas di desa Munima dan Karida. Saya tidak akan ragu-ragu dalam menggunakan langkah terkeras kepada para kriminal yang membunuh orang tak berdosa," ungkapnya.

Dalam pernyataannya, PM Marape menegaskan bahwa vonis mati "sudah menjadi hukum tetap" di Papua Nugini.

Belum diketahui pasti apa penyebab bentrokan di Hela. Namun banyak perselisihan di provinsi tersebut dipicu rivalitas lama, yang biasanya karena masalah pencurian, pemerkosaan, atau sengketa lahan.

Di provinsi Enga, meningkatnya gelombang kekerasan seperti di Hela membuat pemerintah mendirikan kamp militer darurat dan mengerahkan sekitar 100 prajurit.

Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong