BGN Hentikan Operasional SPPG Kota Soe 1 Akibat Insiden Keamanan Pangan, Wajibkan Seluruh Dapur Ikut Pelatihan Ulang
IVOOX.id – Badan Gizi Nasional (BGN) mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kota Soe 1, pasca insiden keamanan pangan yang menimpa ratusan penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Ketua Tim Investigasi Independen BGN, Karimah Muhammad, mengatakan penghentian tersebut tertuang dalam Nota Dinas Nomor 585/D.TWS/10/2025 tanggal 6 Oktober 2025. “Kami telah mengeluarkan Nota Dinas tentang Pemberhentian Operasional SPPG Kota Soe 1, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten TTS,” ujar Karimah dalam keterangan resmi Rabu (8/10/2025).
Keputusan itu diambil setelah Tim Investigasi Independen menemukan sejumlah temuan krusial saat melakukan pemeriksaan lapangan. Investigasi dilakukan menyusul Kejadian Luar Biasa (KLB) pada Jumat, 3 Oktober 2025, di mana sebanyak 384 penerima manfaat mengalami gejala mual, muntah, pusing, dan sesak napas usai mengonsumsi menu soto ayam suwir yang disiapkan oleh SPPG Kota Soe 1.
“Kejadian itu diduga disebabkan oleh kesalahan dalam pengolahan dan penyimpanan bahan pangan, khususnya daging ayam, yang tidak memenuhi standar keamanan pangan,” kata Karimah.
Tim menemukan bahwa sehari sebelum insiden, SPPG sempat membatalkan pengolahan bahan baku karena ada ayam beku yang tidak layak olah. Setelah menerima stok baru dari pemasok yang sama pada 2 Oktober, bahan tersebut dibiarkan pada suhu ruang sebelum diolah. Persiapan makanan dilakukan pada pukul 6.20 pagi keesokan harinya, dengan hasil uji organoleptik yang semula dinyatakan baik. Namun beberapa jam setelah distribusi, laporan pertama muncul dari SD GMIT 2 Soe. Dari total 3.005 paket makanan, 384 orang terdampak atau dengan attack rate mencapai 12,81 persen.
Menurut Karimah, variasi tingkat paparan antar sekolah menunjukkan adanya kemungkinan penyimpanan bahan yang tidak seragam. “Relawan dapur yang ikut mencicipi makanan tidak mengalami gejala,” ujarnya.
Seluruh pasien telah mendapat penanganan medis dan dipulangkan secara bertahap sejak 4 Oktober. Sementara itu, BGN menghentikan operasional SPPG Kota Soe 1 sampai hasil laboratorium keluar dan rekomendasi perbaikan diterapkan.
Tim Investigasi merekomendasikan tracing selama 2x24 jam untuk memastikan tidak ada kasus baru, serta pelatihan ulang tentang higiene dan sanitasi dapur bagi seluruh penyedia MBG. “Seluruh pihak penyelenggara MBG diharapkan memperkuat sistem pengawasan mutu dan pelatihan keamanan pangan agar kejadian serupa tidak terulang di wilayah lain,” kata Karimah.
Berhasil Login.....
Gagal Login
Komentar
Edit Komentar
Hapus Komentar
Anda yakin ingin menghapus komentar ?