BNI Raih Laba Rp 10,1 Triliun di Semester I 2025

25 Jul 2025

IVOOX.id – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI membukukan laba bersih sebesar Rp 10,1 triliun pada semester I-2025.

Wakil Direktur Utama BNI Alexandra Askandar mengatakan momentum pertumbuhan dana murah (CASA), diperkuat oleh konsistensi transformasi digital, menjadi fondasi dalam memperbesar kapasitas ekspansi kredit dan pertumbuhan bisnis perseroan.

“Kami melihat penguatan CASA dan kualitas aset sebagai pilar utama untuk memperkuat kapasitas ekspansi kredit di semester kedua. Fokus kami tetap pada sektor produktif seperti pertanian, industri makanan dan minuman, telekomunikasi, infrastruktur, perumahan, hilirisasi energi, dan UMKM,” ujar Alexandra atau yang biasa disapa Xandra, di Jakarta, Jumat (25/7/2025), dikutip dari Antara.

Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit BNI tumbuh 7,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 778,7 triliun pada akhir semester I-2025.

Kredit korporasi tumbuh 10,4 persen (yoy) menjadi Rp 435,8 triliun, terutama berasal dari korporasi swasta, BUMN, dan institusi pemerintah. Kredit kepada sektor swasta dan institusi naik 11,1 persen (yoy) menjadi Rp 314,6 triliun, sementara kredit ke BUMN tumbuh 8,7 persen (yoy) menjadi Rp121,2 triliun.

Segmen konsumer mencatat pertumbuhan 10,7 persen (yoy) menjadi Rp 147,0 triliun, didorong oleh personal loan yang naik 11,7 persen (yoy) menjadi Rp 60,1 triliun dan KPR yang meningkat 9,9 persen (yoy) menjadi Rp 68,4 triliun.

Kredit segmen kecil, yaitu UMKM non-KUR telah menunjukkan pertumbuhan positif tahun ini, dengan pertumbuhan 9,2 persen (yoy) menjadi Rp44,4 triliun.

Selain itu, kredit segmen komersial juga telah mulai menunjukkan momentum pertumbuhan dengan mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 5,5 persen (yoy).

Pertumbuhan kredit usaha di perusahaan anak juga meningkat 27,1 persen (yoy) menjadi Rp 17,2 triliun. Ekspansi bisnis hibank, anak usaha yang fokus pada pembiayaan segmen komersial & SME berbasis digital tumbuh 31 persen (yoy) dengan kualitas aset yang terjaga, yaitu rasio kredit macet (Non-Performing Loan/NPL) di bawah 1 persen dan stabil dari tahun lalu.

Sebagai hasil dari akselerasi kredit pada segmen berisiko rendah, kualitas aset BNI terus membaik yang tecermin pada rasio NPL membaik ke 1,9 persen. Loan at Risk (LAR) juga membaik menjadi 11 persen, sehingga Cost of Credit (CoC) dapat dijaga di level 1 persen.

Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong