BPBD Garut: Banjir Bandang di Cisurupan Diduga Dampak Erosi

21 Nov 2025

IVOOX.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyebutkan banjir bandang yang menerjang pemukiman penduduk di Kecamatan Cisurupan diduga dampak erosi karena minimnya resapan sehingga air langsung turun saat hujan deras ditambah buruknya drainase.

"Dilihat dari material banjir adalah lumpur dengan jenis tanah topsoil atau lapisan atas yang terbawa erosi oleh air sebagai faktor utama selain curah hujan yang tinggi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh di Garut, Jumat (21/11/2025), dikutip dari Antara.

Ia menuturkan saat ini wilayah Garut sering diguyur hujan dengan intensitas tinggi sehingga menyebabkan bencana alam seperti tanah longsor dan banjir di beberapa daerah.

Termasuk saat ini, kata dia, bencana banjir bandang menerjang kawasan pemukiman penduduk di Desa Balewangi, Kecamatan Cisurupan, Kamis, 20 November 2025, sore yang sebelumnya diguyur hujan di wilayah itu.

Menurut dia kejadian banjir disebabkan beberapa faktor yakni hujan deras, kemudian minimnya resapan air sehingga terjadi erosi, kemudian di bawahnya saluran air terhalang oleh bangunan rumah.

"Curah hujan tinggi, saluran air yang terhalang bangunan rumah," kata Aah.

Ia mengatakan upaya mencegah agar tidak terjadi lagi banjir bandang melanda daerah itu di antaranya membongkar bangunan yang menghambat saluran air.

Selanjutnya, kata Aah, harus ada kesadaran masyarakat untuk mengubah pola tanam dari jenis sayuran ke tanaman tegakan atau pohon agar meminimalisasi erosi ketika turun hujan di daerah itu.

"Harus ada kesadaran warga terhadap perubahan pola tanam dari jenis sayuran ke pohon keras, atau tanaman yang relatif dapat mengurangi erosi," katanya.

Ia menambahkan saat ini petugas BPBD Garut bersama dinas terkait sudah diterjunkan ke lapangan untuk membantu daerah yang terdampak banjir bandang.

Petugas gabungan, kata dia, saat ini masih membersihkan lumpur dan sampah di sekitar lingkungan pemukiman penduduk agar masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasa.

"Pembersihan lumpur dan sampah di fasilitas umum dan rumah warga," katanya.

Daerah yang terdampak banjir bandang yakni Kampung Pasar Kaler, dan Cibinong, Desa Balewangi, Kecamatan Cisurupan dengan ketinggian air berbeda-beda sekitar 20 sentimeter sampai 1 meter.

Peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa, hanya kerugian materi yang menerjang 39 rumah, bangunan madrasah, dan jalan umum di Kampung Pasar Kaler, kemudian tujuh rumah di Kampung Cibinong.

Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong