BPJT Yakin Diskon Tarif Tol Saat Mudik Tak Akan Signifikan Tambah Traffict

18 May 2018

IVOOX.id, Jakarta - Badan Pengatur Jalan Tol meyakini penerapan diskon tarif tol selama mudik Lebaran di seluruh ruas jalan tol yang ada di Indonesia, tak akan secara signifikan meningkatkan volume kendaraan.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol, Herry Trisaputra Zuna mengatakan saat ini badan usaha jalan tol masih membahas besaran diskon tarif tol dan waktu penerapannya.

"Diskon tol ini apresiasi badan usaha kepada masyarakat. Besarannya berapa dan waktu penerapannya masih dibahas oleh badan usaha. Kemungkinan besar jumlah diskon tidak dalam bentuk kisaran, melainkan satu angka pasti," ujarnya, Jumat (18/5).

Dia berharap diskon tarif tol nantinya dapat mengurangi penumpukan kendaraan di dalam satu waktu dengan menetapkan diskon yang berbeda-beda. Penerapan diskon tarif tol tersebut diharapkan tidak diterapkan pada hari-hari puncak Lebaran, yang diperkirakan jatuh pada tanggal 8, 20, dan 24 Juni 2018. "Diskonnya diharapkan bukan pada hari puncak," ucapnya.

Selain itu, dengan adanya diskon tol ini juga menjadi wadah untuk memperkenalkan ruas-ruas tol baru bagi masyarakat. Meski diterapkan diskon tarif tol, nantinya tidak akan menambah secara signifikan volume kendaraan pemudik yang melintasi ruas tol tahun ini.

"Mestinya tidak terlalu signifikan ya. Ini kan, masing-masing pengguna sudah punya pilihan mau menggunakan moda apa. Mau gunakan rute apa, hari apa. Nah, ini hanya sifatnya empati dari badan usaha dalam rangka hari raya," tuturnya.

Herry memperkirakan akan ada 112.000 kendaraan yang keluar dari Jakarta melalui Gerbang Tol Cikarang Utama pada puncak arus mudik mendatang. Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 8 Juni 2018 dan arus balik pada 20 dan 23 Juni 2018.

Jumlah tersebut tidak melonjak cukup signifikan apabila dibandingkan dengan tahun lalu yang sebanyak 110.000 kendaraan. "Dibandingkan tahun lalu itu tidak terlalu signifikan, kalau tidak salah tahun lalu itu sekitar 110.000 kendaraan," katanya.

Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, dari sisi jumlah kendaraan memang lebih banyak di jalur jalan sekitar DKI Jakarta. Sementara, semakin ke timur jumlah kendaraan akan semakin berkurang.

"Dari sisi volume seperti tahun lalu memang cenderung yang banyak di dekat jakarta. Kalau 112.000 di Cikarang Utama, nanti di Palimanan jadi 74.000, Banyuwangi 42.000. Jadi makin ke arah timur makin sedikit," ucap Herry, dilansir laman Bisnis.

Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong