BRIN Paparkan Arah Baru Riset Nasional Usai Dipanggil Presiden Prabowo

25 Nov 2025

IVOOX.id – Presiden Prabowo Subianto memanggil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Arif Satria serta Wakil Kepala BRIN Amarulla Octavian ke Istana Merdeka pada Senin, 24 November 2025. Pertemuan itu dimanfaatkan untuk menerima laporan perkembangan riset nasional dan memberi arahan soal penguatan inovasi sebagai fondasi kemajuan ekonomi Indonesia.

Arif Satria menjelaskan bahwa dirinya bersama Wakil Kepala BRIN memaparkan rencana jangka pendek yang tengah disusun untuk menata ulang tata kelola organisasi, sekaligus memperkuat dukungan terhadap program prioritas pemerintah. Ia menyampaikan bahwa Presiden Prabowo menegaskan pentingnya posisi BRIN sebagai pusat riset strategis bangsa.

“Pak Presiden berpesan bahwa BRIN adalah sebuah institusi riset yang sangat penting buat bangsa ini dan diharapkan harus selalu memberi harapan baru dengan temuan-temuannya, dengan inovasi-inovasinya, agar berbagai masalah yang ada di bangsa ini bisa diselesaikan,” ujar Arif setelah pertemuan.

Salah satu arahan yang ditekankan Presiden Prabowo adalah percepatan hilirisasi inovasi melalui kerja sama lintas lembaga. Arif menyebut Presiden meminta BRIN memperkuat kolaborasi strategis dengan berbagai kementerian, lembaga, dan BUMN, termasuk Danantara dan Agrinas. Presiden bahkan menyampaikan arahan khusus terkait kemitraan jangka panjang BRIN dengan Agrinas.

“Agrinas adalah partner yang harus benar-benar menjadi mitra dalam hilirisasi, inovasi maupun riset. Sehingga Agrinas Palma, Agrinas Pangan, Agrinas Jaladri ini bisa mendapatkan teknologi terkini untuk meningkatkan produksi pangan. Karena bagi Bapak Presiden, masalah swasembada pangan itu sesuatu yang harus benar-benar diwujudkan,” ujar Arif.

Presiden Prabowo turut mendorong agar swasembada pangan tidak hanya berfokus pada komoditas pokok seperti padi dan jagung, tetapi diperluas pada sektor sumber protein. Menindaklanjuti arahan tersebut, BRIN akan membentuk pusat penelitian baru yang berfokus pada penguatan produksi protein nasional.

“Insyaallah kami akan segera membentuk pusat penelitian perikanan tangkap untuk bisa menunjang target peningkatan produksi untuk protein ini,” ujarnya.

Tak hanya sektor pangan, Presiden juga memberi penekanan pada industri strategis yang menyerap banyak tenaga kerja. Menurut Arif, Indonesia memiliki keunggulan kompetitif di sektor garmen dan sepatu, tetapi membutuhkan lompatan besar untuk memperkuat kemandirian di bidang elektronik.

Arif juga melaporkan perkembangan riset pertahanan, termasuk rencana perluasan kolaborasi dengan PT Dirgantara Indonesia, Pindad, hingga industri otomotif nasional. “Saya kira Maung yang sudah diproduksi oleh Pindad ini terus akan diperkuat R&D-nya,” katanya.

BRIN Siapkan Pusat Penelitian Perikanan Tangkap

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyiapkan langkah baru untuk memperkuat riset pangan nasional melalui rencana pembentukan Pusat Penelitian Perikanan Tangkap. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi memperkuat ketersediaan protein nasional, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

Kepala BRIN, Arif Satria, menyampaikan rencana tersebut usai menghadiri rapat terbatas yang dipimpin Presiden di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 24 November 2025. Menurut Arif, Presiden menegaskan bahwa penguatan ketahanan pangan tidak boleh hanya berfokus pada komoditas utama seperti beras dan jagung. Indonesia, kata dia, perlu memastikan kemandirian protein melalui pemanfaatan sumber daya dari laut maupun darat.

Arif menjelaskan bahwa Presiden melihat pentingnya memperkuat kapasitas riset perikanan agar produksi protein dapat meningkat secara signifikan. “Sehingga budidaya laut, budidaya darat ini harus terus digenjot untuk bisa memenuhi kebutuhan domestik, juga memenuhi kebutuhan ekspor, dan yang penting lagi adalah perikanan tangkap,” ujarnya.

Dengan kebutuhan protein yang terus meningkat, BRIN menilai riset yang lebih mendalam dan terarah pada sektor perikanan tangkap sangat diperlukan. Karena itu, lembaga tersebut menyiapkan pembentukan pusat penelitian khusus yang akan difokuskan untuk mendukung target peningkatan produksi protein nasional. “Insyaallah kami akan segera membentuk Pusat Penelitian Perikanan Tangkap untuk bisa menunjang target peningkatan produksi untuk protein ini,” kata Arif.

Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong