Dedi Mulyadi Tanggapi Pengunduran Diri Dirut Bank BJB, Singgung Proses di KPK

06 Mar 2025

IVOOX.id – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menanggapi pengunduran diri Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi. Dedi memastikan kinerja dan seluruh kegiatan usaha tetap berjalan normal. 

Pengunduran diri pun kata dia dilakukan dengan mempertimbangkan alasan pribadi. Dedi mengaku tak mengetahui terlalu dalam inti dari pengunduran Dirut Yuddy.

"Yang jelas bagi saya pengunduran itu adalah sikap yang lebih baik dibanding meneruskan memimpin di BJB. Karena empat tren (kualifikasi kinerja) ini tidak terpenuhi. (Saat ini) Kita ikuti ketentuan dan hormati seluruh proses yang ada di KPK," kata Dedi dalam siaran pers yang diterima ivoox.id Rabu (5/3/2025).

Selanjutnya pengunduran diri akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) sesuai anggaran dasar perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dedi menyebut pengunduran diri sebagai sikap yang baik untuk menjaga integritas Bank BJB sebagai lembaga perbankan kebanggaan Jawa Barat.

"Saya sudah mendapat laporan dari komisaris BJB, Direktur Utama menyatakan mengundurkan diri, dan sikap mengundurkan diri itu menurut saya sikap yang sangat baik," ujar Dedi.

Menurut Dedi, kelembagaan berbeda dengan personal." Artinya tindakan yang dilakukan mantan Dirut BJB itu adalah tindakan personal. Tapi BJB adalah perbankan milik rakyat Jawa Barat yang harus dijaga integritasnya," katanya.

Selanjutnya untuk pergantian dirut, akan dilakukan dengan independen. Ia tak mau ada intervensi secara politik dari pihak manapun.

"Untuk itu saya memberikan kewenangan penuh kepada lembaga yang memiliki otoritas melakukan seleksi terhadap calon dirut Bank BJB," kata Dedi.

Setidaknya, kata Dedi, ada empat kualifikasi yang dicari dari dirut baru. Pertama, mampu merestrukturisasi jabatan manajemen lebih ramping.

"Jumlah direkturnya cukup tiga orang, komisaris cukup tiga orang, strukturnya tidak boleh ada wakil, wakil, wakil. Kalau dalam bahasa saya tidak boleh ada lagi wakil direktur, wakil manajer gak boleh, cukup satu aja: direktur - manajer," katanya.

Kedua, harus mampu melakukan strukturisasi sumber daya manusia. Bahwa sumber daya manusia yang tidak mumpuni harus dibenahi. "Pilihlah orang- orang yang punya standardisasi layanan yang kuat," ujar Dedi.

Ketiga, sosok dirut baru harus mampu menurunkan biaya operasional yang terlalu tinggi. Inefisiensi operasional harus bisa ditekan. Keempat, Bank BJB harus bisa merampingkan kantor- kantor cabang yang terlalu banyak.

"Orang yang memiliki kesanggupan melaksanakan keempat ini bisa menjadi direktur utama, kalau tidak memiliki kesanggupan ya jangan," kata Dedi.

Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong