Disetujui Menkumham, Perusahaan Boy Thohir Resmi Ganti Nama Jadi Adaro Energy Indonesia
IVOOX.id, Jakarta - Emiten sektor pertambangan yang dipimpin Garibaldi 'Boy' Thohir resmi menggunakan nama PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dari sebelumnya PT Adaro Energy Tbk.
Sekretaris Perusahaan ADRO, Mahardika Putranto, Adaro telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia atas perubahan nama tersebut melalui Surat Keputusan nomor AHU0011776.AH.01.02. Tahun 2022 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas PT Adaro Energy Indonesia Tbk tanggal 16 Februari 2022 (SK Menkumham).
Selain itu, perubahan nama menjadi PT Adaro Energy Indonesia Tbk juga sudah disetujui oleh pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 9 Februari 2022.
"Dengan demikian, sejak tanggal SK Menkumham tersebut, nama Perseroan telah secara resmi berubah menjadi PT Adaro Energy Indonesia Tbk," ujar Mahardika, dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Minggu (20/2/2022).
Dia menjelaskan, perubahan nama perseroan ini bertujuan untuk semakin menunjukkan identitas ADRO sebagai perusahaan nasional yang akan terus berkontribusi untuk Indonesia.
Sebelumnya, ADRO telah menyelenggarakan RUPSLB dan menyepakati tiga mata acara termasuk pengangkatan direksi baru.
Presiden Direktur dan Chief Executive Officer ADRO, Boy Thohir, mengatakan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan akan semakin memperkuat kepemimpinan di ADRO.
“Rekam jejak Bapak Michael William P. Soeryadjaya dan Bapak Budi Bowoleksono akan semakin memperkaya dan menambah nilai bagi tim kami,” kata Boy Thohir, dikutip dalam siaran pers, Rabu (9/2/2022).
RUPSLB ADRO membahas tiga agenda. Agenda pertama meliputi perubahan komposisi Dewan Komisaris AE. Pada agenda ini, para pemegang saham menyetujui pengunduran diri Raden Pardede dari posisinya sebagai Komisaris Independen ADRO dan menyetujui penunjukan Budi Bowoleksono sebagai Komisaris Independen untuk masa jabatan terhitung sejak penutupan RUPSLB ini sampai penutupan RUPST pada 2023.
Agenda kedua meliputi perubahan komposisi Direksi. Pada agenda ini, para pemegang saham menyetujui penunjukan Michael William P. Soeryadjaya sebagai Direktur ADRO untuk masa jabatan terhitung sejak penutupan RUPSLB ini sampai penutupan RUPST ADRO pada 2026.
Boy Thohir menambahkan, perusahaan meyakini bahwa pengalaman Michael William P. Soeryadjaya akan semakin memperkuat tim manajemen Adaro.
Agenda ketiga meliputi perubahan nama perusahaan. Pada agenda ini, para pemegang saham menyetujui perubahan nama perusahaan menjadi PT Adaro Energy Indonesia Tbk.
Perubahan ini menandakan status perusahaan sebagai perusahaan nasional dan menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kontribusinya kepada negara Indonesia.
Berhasil Login.....
Gagal Login
Komentar
Edit Komentar
Hapus Komentar
Anda yakin ingin menghapus komentar ?