Efisiensi Anggaran, Pemprov Jabar Hapus Hibah ke Ratusan Pesantren

23 Apr 2025

IVOOX.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menjelaskan alasan dihapusnya rencana hibah mereka kepada sejumlah pondok pesantren dalam efisiensi APBD 2025, karena pertimbangan prioritas dan hanya soal waktu.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Herman Suryatman mencontohkan, persoalan jalan sejauh ini banyak menjadi keluhan warga, sehingga hal tersebut diupayakan untuk dituntaskan oleh Pemprov Jabar atau yang menjadi prioritas tahun 2025 ini.

"Ini kan masalah skala prioritas saja, hanya masalah waktu, persoalan lainnya tentu tetap kami perhatikan," kata Herman di Bandung, Selasa (22/4/2025), dikutip dari Antara.

Herman menjelaskan, Pemprov Jabar tentunya dalam bekerja memiliki target sebagaimana visi kepala daerah demi mewujudkan Jabar Istimewa.

Dalam mencapai visi itu juga terdapat sejumlah indikator makro kinerja yang harus dicapai, misalnya soal Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), Indeks Gini, hingga persoalan infrastruktur.

"Kami kan juga perlu menuntaskan apa prioritas yang menjadi kewenangan provinsi," ujarnya.

Pada tahun anggaran 2025 ini, Pemprov Jabar memang tengah melakukan efisiensi dan realokasi anggaran sebesar Rp5,1 triliun yang nantinya akan direalokasi ke sejumlah program prioritas.

Seperti untuk bidang infrastruktur dan sanitasi Rp3,6 triliun, bidang pendidikan Rp1,1 triliun, bidang kesehatan Rp122 miliar, penyediaan cadangan pangan Rp46 miliar, dan prioritas lain Rp191 miliar.

Namun buntut realokasi itu, rencana kucuran hibah ke sejumlah pesantren ikut tergeser. Berdasarkan dokumen Peraturan Gubernur No. 12 Tahun 2025 tentang Penjabaran APBD 2025, tercatat ada 370 lebih lembaga yang direncanakan bakal menerima kucuran hibah, itu baru dalam satu sub di Biro Kesra Jabar, yakni Sub Pengelolaan Sarana dan Prasarana Spiritual.

Namun karena kebijakan pergeseran anggaran, tersisa hanya pada dua lembaga, yakni Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Jabar dengan nilai Rp 9 miliar, dan Yayasan Mathlaul Anwar Ciaruteun Udik di Kabupaten Bogor senilai Rp 250 juta.

Kemudian di Sub Pengelolaan Sarana dan Prasaranan Spiritual awalnya direncanakan kucuran hibah sampai Rp 153,580 miliar, tapi kini tinggal Rp 9,250 miliar. Sedangkan total hibah di Biro Kesra dari Rp 345,845 miliar jadi Rp 132,510 miliar.

Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong