IVOOX.id – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan Indonesia memiliki potensi besar sebagai pusat ekonomi digital, khususnya dalam industri e-game dan e-commerce.

Menurut Erick, saat ini dunia digital terus berkembang, dan Indonesia tidak bisa menghindari dampaknya. Perkembangan itu termasuk pertumbuhan dalam AI (Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan), e-commerce, konten digital, dan lainnya.

“Indonesia adalah negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, dan kita harus menjadi pusatnya," kata Eric Tohir dalam sambutannya di acara Asia Creative and Digital Economy Youth Summit (ACE-YS) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (28/10/2023).

Erick juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan negara-negara lain. Namun, ia menekankan bahwa Indonesia tidak boleh hanya menjadi pasar belaka.

"Kita harus menjadi bagian dari teknologi, melindungi konsumen, mendukung UMKM, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan ekonomi digital," tambah Erick yang saat juga menjadi Plt Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan uang sedang sakit.

Menurut Erick, salah satu hal yang menjadi perhatian serius pemerintah adalah industri e-game di Indonesia. Dengan 150 juta pemain game di Indonesia, ia menilai bahwa sektor ini memiliki potensi besar, tetapi perlu adanya keseimbangan yang adil.

"Kita tidak boleh hanya menjadi objek ekonomi, tetapi kita harus menciptakan hubungan saling menguntungkan," katanya.

Erick juga menyampaikan rencana untuk mengembangkan industri game lokal melalui kolaborasi antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan universitas. Dia menyoroti pentingnya subsidi dan dukungan pemerintah dalam pengembangan industri game lokal.

"Kami tidak menolak investasi asing, tetapi kami tidak ingin hanya menjadi pasar. Inilah mengapa kolaborasi dan kemitraan yang saling menguntungkan sangat penting," ujarnya.