Fase Kenormalan Baru, Dunia Tidak Akan Sama Lagi

22 Jun 2020

IVOOX.id, Jakarta - Dunia tidak akan pernah sama lagi. COVID-19 mendorong perubahan kebijakan ekonomi dan politik dunia ke depan. begitu juga perspektif, sikap dan perilaku masyarakat yang akan turut berubah. Seperti konsep bekerja, budaya hidup sehat, aktivitas belanja dan lain-lain.  

Hal itu disampaikan oleh Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Prof. Dr. Widodo Muktiyo dalam webinar bertajuk “Dukungan Teknologi Informasi dan Keamanan Dalam Persiapan Menuju Tatanan Kenormalan Baru,” Jumat (19/6).

“Kenormalan baru adalah membuka kembali aktivitas ekonomi, sosial dan kegiatan publik secara terbatas dengan tetap menggunakan protokol kesehatan terkait COVID-19,” ujar Widodo.

Kenormalan baru merujuk pada perubahan perilaku yang harus dilakukan oleh seluruh warga setelah menjalani masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).  

“Perubahan perilaku atau yang disebut kenormalan baru adalah sesuatu yang dianjurkan oleh WHO untuk dilakoni. Beradaptasi dan hidup berdampingan dengan corona bukan sesuatu yang mudah. kita tidak bisa menjalaninya dengan menerapkan pola hidup normal yang dulu, tetapi harus ada kenormalan baru,” tambahnya. 

Oleh sebab itu, lanjut Widodo tugas pemerintah adalah terus memberikan informasi bagi masyarakat agar menjalankan protokol kesehatan dalam berkegiatan sehari-hari. Protokol kesehatan menjadi alat masyarakat untuk melawan COVID-19 selama vaksin virus belum ditemukan. 

“Tips tidak terpapar COVID-19, perubahan perilaku, hidup lebih bersih, disiplin protokol kesehatan,” ujarnya. 

Pemerintah sejauh ini telah menyusun strategi pelaksanaan masyarakat produktif dan aman COVID-19. Pengendalian COVID-19 telah berbasis data dan fakta di lapangan. Pemerintah juga melakukan kategorisasi daerah sesuai tingkat risiko.

Pesan utama dalam new normal adalah tindakan preventif diri yakni barang-barang kesehatan yang harus selalu ada dan dibawa oleh individu selama beraktivitas di luar yaitu masker, hand sanitizer, alat makan pribadi, topi face shield, tisu basah, dan alat ibadah. 

Sementara pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani mendukung langkah pemerintah dalam penerapan kenormalan baru. Ia menghimbau masyarakat agar patuh dan disiplin dalan menerapkan protokol kesehatan seperti cuci tangan dengan sabun, mengenakan masker dan menjaga jarak yang terbukti efektif mampu memutus alur penyebaran virus. DPR juga mendukung langkah inovasi dan kreasi pemerintah dalam hal diseminasi informasi terkait kegiatan normal baru pasca penerapan PSBB.

“DPR sangat mendukung kebijakan new normal, karena kita tidak bisa terus menerus PSBB. Tapi masyarakat masih kebingungan tentang konsep new normal. Kami mendukung kreativitas dan inisiatif pemerintah serta partisipasi masyarakat dalam kampanye new normal. Informasi (penerapan new normal) menjadi sangat penting untuk terus disosialisasikan,”ujar Aryani.

TNI Bergerak Dari Bawah

Setelah pemerintah menyampaikan keadaan normal baru, TNI telah menyiapkan dan mengerahkan prajurit untuk mengawal dan mengamankan kebijakan tersebut. Sejak masa darurat kesehatan, TNI telah mengerahkan 50.000 prajurit dan PNS, sarana angkutan logistik dan rumah sakit.

Pada tahap awal masa darurat, telah dikerahkan 30.000 aparat TNI yang tersebar di 1.800 obyek di 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota. Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjend Sisriadi mengungkapkan personil TNI tersebar hingga ke perkampungan-perkampungan warga untuk membantu pemerintah dalam menjaga kedispilinan warga menerapkan protokol kesehatan. 

“Prajurit TNI bergerak dari RT ke RT dan RW ke RW. Kunci keberhasilan upaya kita memutus mata rantai virus COVID-19 terletak di RT dan RW sebagai komunitas terkecil masyarakat kita. Aparat teritorial TNI bergerak dari bawah, sampai door to door, untuk distribusi bantuan secara berkeadilan dan menjaga ketahanan pangan serta pendisplinan masyarakat,” terangnya.

Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong