Hadapi Tantangan Ekonomi 2025, UOB Indonesia Sarankan Buat Perencanaan Keuangan yang Matang
IVOOX.id – PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) menilai perlunya kewaspadaan dan perencanaan keuangan yang matang bagi masyarakat untuk menghadapi kondisi perekonomian di tahun 2025 yang diliputi dengan ketidakpastian.
"UOB memandang perlunya kewaspadaan dan perencanaan yang matang dengan menjaga disiplin, melakukan penyesuaian sesuai perubahan ekonomi, dan menempatkan dana di instrumen yang tepat. Ketika pendapatan naik, gaya hidup diusahakan tidak ikut naik," ujar Head of Deposit and Wealth Mangement UOB Indonesia, Vera Margaret dalam acara Media Gathering Strategi Finansial di Tengah Tantangan Ekonomi, Jumat (24/1/2025).
Vera menjelaskan ketidakpastian kondisi perekonomian RI tercermin dari data BPS yang menunjukan jumlah penduduk kelas menengah menurun drastis dalam lima tahun terakhir, dari 57,33 juta orang pada 2019 menjadi 47,85 juta orang pada 2024.
"Artinya, ada sekitar 9,48 juta orang yang keluar dari kategori kelas menengah dan turun ke kategori yang lebih rendah," katanya.
Penurunan kelas menengah tersebut menurutnya menunjukkan adanya kesenjangan ekonomi yang semakin melebar dan berdampak luas bagi perekonomian, seperti penurunan daya beli masyarakat yang menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi.
Kondisi ini kata Vera juga semakin menantang dengan jumlah pengangguran terbuka di Indonesia yang mencapai 7,47 juta orang atau setara 4,91% dari total angkatan kerja, yang mana lebih tinggi dari posisi Februari 2024 sebanyak 7,20 juta orang atau 4,80% dari total angkatan kerja.
Selain itu Federal Reserve (The Fed) juga mempertahankan suku bunga di kisaran 5,25-5,5% untuk mengatasi inflasi global. Hal ini menyebabkan pelemahan nilai tukar rupiah yang turun hingga Rp 15.800 di akhir 2024.
"Menyikapi hal ini, Bank Indonesia pada 14-15 Januari 2025 memutuskan untuk menurunkan BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 5,75% untuk menjaga nilai tukar rupiah, mempertahankan stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Oleh karenanya dengan situasi tersebut UOB kata Vera membagikan tips dalam perencanaan keuangan bagi masyarakat Masyarakat juga disarankan untuk mencatat pengeluaran selama satu atau dua bulan, untuk mengetahui spending habits.
"Alokasi keuangan yang ideal per bulan menurut UOB adalah 5-10% untuk keinginan berupa hiburan, sementara untuk porsi tabungan sebesar 10-20% dana darurat, investasi dan asuransi, sedangkan kebutuhan memiliki porsi terbesar yaitu 70-85% pendapatan berupa biaya tempat tinggal, makanan, pembayaran hutang atau cicilan minimal, dan lainnya," katanya.
Menurut Vera dengan adanya pengenalan risiko yang baik akan membantu masyarakat dalam mengelola keuangan dengan baik dan aman.
Berhasil Login.....
Gagal Login
Komentar
Edit Komentar
Hapus Komentar
Anda yakin ingin menghapus komentar ?