Hasil Survei Poltracking Indonesia Ungkap Khofifah-Emil Unggul dalam Elektabilitas Pilgub Jawa Timur
IVOOX.id – Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR, menjelaskan bahwa survei yang dilakukan lembaganya menunjukkan tren elektoral pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan bertarung dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur.
"Temuan pokok dan analisis hasil survei ini menunjukkan bahwa sebanyak 88,2% publik mengaku puas, yang merupakan gabungan antara sangat puas dan cukup puas, terhadap kinerja Gubernur Khofifah Indar Parawansa selama periode 2019-2024. Sementara itu, sebanyak 7,1% publik menyatakan ketidakpuasan mereka,” kata Hanta dalam siaran pers yang diterima ivoox.id Sabtu (19/10/2024).
Hanta Yuda memaparkan alasan utama yang mempengaruhi keputusan publik dalam memilih calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Timur. "Publik mengatakan bahwa alasan utama adalah pengalaman di pemerintahan, dengan angka sebesar 30,9%. Kemudian, 22,2% pemilih memilih calon yang dekat dengan rakyat atau sering turun ke masyarakat, dan 13,6% menilai calon berdasarkan bukti hasil kerjanya,” kata dia.
Ia menambahkan bahwa survei ini menunjukkan sebanyak 45,7% responden menyatakan akan menyaksikan debat Pilgub Jawa Timur mendatang, sementara 35,3% lainnya belum memutuskan, dan 17,3% menyatakan tidak akan menyaksikan.
Hanta memaparkan hasil survei terkait elektabilitas pasangan calon di pilgub Jawa Timur. Pada simulasi tunggal, Khofifah Indar Parawansa menduduki peringkat teratas dengan elektabilitas 66,7%. Ia diikuti oleh Tri Rismaharini dengan 24,1% dan Luluk Nur Hamidah dengan 2,8%. Sementara itu, dalam simulasi calon Wakil Gubernur, Emil Elestianto Dardak berhasil memperoleh 66,3% suara, diikuti Zahrul Azhar Asumta dengan 16,2% dan Lukmanul Khakim dengan 4,3%.
Hasil dari simulasi surat suara juga menghasilkan hasil yang sama dengan mendapati pasangan petahana unggul melampaui pasangan calon lainnya.
"Pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak unggul dengan elektabilitas mencapai 67,5%, sementara pasangan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta memperoleh 24,6%, dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim hanya mendapatkan 2,8%,” katanya.
Lebih lanjut, ia memaparkan tren berdasarkan wilayah dan kelompok demografi di Jawa Timur.
“Pemilih di wilayah Arek, Mataraman, Tapal Kuda, Pantura, dan Madura sebagian besar cenderung mendukung pasangan Khofifah-Emil.” Dalam hal demografi, pemilih dari suku Jawa dan Madura juga menunjukkan preferensi yang kuat terhadap pasangan tersebut. Hanta menambahkan bahwa dari segi usia, “Pemilih Generasi X dan Baby Boomers lebih memilih Khofifah-Emil, begitu juga pemilih yang dekat dengan organisasi Nahdlatul Ulama,” katanya.
Hanta juga menggarisbawahi preferensi pemilih berdasarkan partai politik. “Pemilih dari PKB, Partai Gerindra, Partai Golkar, dan Partai Demokrat cenderung mendukung Khofifah-Emil, sementara pemilih dari PDI Perjuangan lebih memilih Tri Rismaharini.” Mengenai pilihan pada Pilpres, ia menjelaskan, “Mayoritas pemilih Prabowo-Gibran mendukung Khofifah-Emil, sedangkan pendukung Ganjar-Mahfud lebih condong ke Tri Rismaharini,” katanya.
Ketika membahas karakteristik calon pemimpin yang diinginkan oleh masyarakat Jawa Timur, Hanta mengatakan, mayoritas pemilih menginginkan pemimpin yang jujur bersih.
“Sebanyak 24,8% responden ingin pemimpin yang jujur dan bersih, sementara 24,3% memilih pemimpin yang berpengalaman, serta 17,8% lainnya menginginkan pemimpin yang merakyat dan sederhana,” ujarnya.
Poltracking Indonesia mengadakan survei di Provinsi Jawa Timur pada awal Oktober 2024, menggunakan metode stratified multistage random sampling. Survei tersebut melibatkan 1.200 responden dengan margin of error sebesar ±2,9% dan tingkat kepercayaan mencapai 95%. Pengumpulan data dilakukan pada 4-10 Oktober 2024, mencakup seluruh 38 kabupaten/kota di Jawa Timur secara proporsional berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka oleh pewawancara terlatih yang menggunakan teknologi aplikasi, di mana setiap pewawancara diwajibkan mewawancarai 10 responden di tiap desa atau kelurahan terpilih.
Berhasil Login.....
Gagal Login
Komentar
Edit Komentar
Hapus Komentar
Anda yakin ingin menghapus komentar ?