Hasto Sampaikan Tiga Pesan Megawati untuk Kader PDIP

24 Nov 2025

IVOOX.id – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berpesan tiga hal kepada kader PDIP Se-Indonesia.

Pesan tersebut dibacakan oleh Hasto saat menghadiri pembukaan Konferensi Daerah (Konferda) dan Konfercab serentak PDIP Sulawesi Selatan di Makassar, Senin, 24 November 2025.

Pesan tersebut pertama, jangan masuk zona nyaman, karena berpolitik adalah perjuangan. Kedua, kobarkan fighting spirit (semangat bertarung) dengan teguh memegang ideologi. Ketiga, perkuat akar rumput, karena kekuatan sejati ada di rakyat.

"Pahamilah wawasan geopolitik Bung Karno dalam pembangunan Sulawesi Selatan. Jadikan jalur perdagangan dunia yang membentang dari Samudera Hindia, melalui Selat Lombok, bergerak ke Utara melalui Selat Makasar, hingga menuju Pasifik sebagai pusat-pusat pertumbuhan. Laut adalah halaman depan kita," ucap Hasto, Senin (24/11/2025), dikutip dari Antara.

Visi geopolitik tersebut harus mengakar pada kehendak rakyat. Jadikan rakyat sebagai energi pergerakan kepartaian, dan sekaligus luruskan wajah politik yang diwarnai oleh pertarungan kapital.

Sebagai bukti bahwa politik ala Bung Karno masih relevan, Hasto mengangkat kisah Zohran Mamdani, seorang imigran Muslim yang sukses menjadi Wali Kota New York meski hanya bermodal dana kecil, namun didukung gagasan besar.

"Dia berani mengatakan, We don't need billionaires in our democracy. Ini membuktikan bahwa 'Rakyat Segalanya' bisa mengalahkan paradigma 'Dana Segalanya'," ucap Hasto.

Untuk mewujudkan komitmen ini, Hasto mengumumkan pembentukan Subkomisi Komunikasi Politik dan Cyber di tubuh partai. Langkah ini dirancang untuk memberikan ruang kepemimpinan bagi kader di bawah 40 tahun, mengakui peran sentral generasi muda dalam transformasi partai.

“Instruksi Ibu Ketua Umum di dalam pembahasan Sidang-sidang Komisi, nanti dapat ditambahkan Subkomisi Komunikasi Politik dan Cyber. Ini anggotanya terdiri dari anak-anak muda yang menjadi utusan yang usianya di bawah 40 tahun," tutur Hasto.

Dalam kesempatan itu, Hasto juga menegaskan komitmen partainya untuk mengusung politik moral yang membangun peradaban sebagai jawaban atas praktik pragmatisme politik yang sering mengedepankan politik uang.

Hasto didampingi sejumlah pimpinan pusat partai yakni Komaruddin Watubun (Ketua Bidang Kehormatan Partai), Abdullah Azwar Anas (Ketua Bidang Kebijakan Publik dan Reformasi Birokrasi Kerakyatan), dan Yuke Yurike (Wakil Bendahara Umum). Sekitar 1.200 kader dan pengurus PDIP dari semua wilayah di Sulawesi Selatan hadir dipimpin oleh Ketua DPD PDIP Andi Ridwan Wittiri.

Hasto juga menyoroti bahwa politik telah bergeser hingga menampakkan wajahnya yang pragmatis, wajah political industrial complex. Dampaknya politik hanya tampak sebagai pertarungan kekuasaan dengan segala cara.

"Ketika kita melihat berbagai kecurangan-kecurangan dalam Pemilu 2024, kita melihat hal tersebut sebagai potret untuk melakukan evaluasi terhadap kualitas demokrasi. Banyak pengamat politik yang mengatakan bahwa berbagai kecurangan Pemilu telah mematikan demokrasi. Meskipun demikian, kita harus mengambil pelajaran terbaik dan menegaskan bahwa PDI Perjuangan selalu setia pada jalan demokrasi," tegas Hasto.

Hasto tidak hanya berhenti pada kritik, karena menurutnya, Indonesia dan PDIP punya rekam jejak sejarah bahwa kedaulatan rakyat adalah di atas segalanya. "Itulah basis politik terpenting, meningkatkan kualitas kehidupan rakyat melalui pendidikan, sistem jaminan sosial, penguasaan teknologi, dan visi sebagai bangsa samudra," tambah Hasto.

Pria asal Yogyakarta itu mengatakan berbagai tantangan yang dihadapi PDIP pada Pemilu 2024 yang lalu masih lebih ringan dibandingkan dengan perjuangan Bung Karno dan Megawati.

“Bung Karno menghadapi kolonialisme Belanda. Bu Mega menghadapi tekanan otoritarianisme dan mengibarkan Bendera Partai di bawah penindasan rejim penguasa. Karena itulah Konferda dan Konfercab ini untuk menata organisasi agar solid, ideologis, dan makin bergerak guna mendapatkan dukungan rakyat. PDI Perjuangan sudah biasa menghadapi cobaan. Itulah yang menjadikan Partai ini tetap kokoh berdiri dan dipercaya rakyat menang Pemilu Legislatif 3 kali berturut-turut," kata Hasto.

"Kita jadikan berbagai ujian sebagai energi perjuangan, di situlah kekuatannya. Dari berbagai ujian di penjara hingga diasingkan, Bung Karno malah menyelami kehidupan rakyat marhaen secara mendalam. Pengasingan itu tidak mematikan cita-citanya, justru membuat semangat berkobar-kobar," tambahnya.

Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong