Idul Adha Kedua Dalam Kondisi Pandemi, Begini Cara Dunia Merayakannya

19 Jul 2021

IVOOX.id - Idul Adha sendiri di Indonesia akan dirayakan pada hari Selasa (20/07). Adapun amanat yang diberikan oleh Kemenag untuk beribadah di rumah masing-masing mengingat kini Indonesia tengah dilanda pandemi dan sedang menjalankan PPKM Darurat. 

Selain Indonesia, negara-negara lainnya juga ikut merayakan Idul Adha dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Salah satunya di Uni Emirat Arab, masjid di seluruh negera itu akan dibuka. Khutbah dibatasi 15 menit sedangkan masjid dan musala akan buka 15 menit sebelum salat Id dan tutup segera setelahnya.

BACA JUGA: Shalat Idul Adha Jamaah An Nadzir

Praktek tradisional berjabat tangan dan berpelukan sebelum dan sesudah shalat dilarang. Jemaah tidak diizinkan untuk berkumpul di tempat-tempat ibadah sebelum atau sesudah sholat, Taher Al Ameri, juru bicara resmi NCEMA, mengatakan selama pengarahan media mingguan. Sesuai protokol sholat Ied, orang tua dan mereka yang memiliki penyakit kronis dan anak-anak di bawah usia 12 tahun disarankan untuk melaksanakan shalat ied di rumah.

Tidak berbeda jauh dengan Malaysia, Malaysia menerapkan protokol kesehatan berupa masjid/surau harus memiliki staf yang cukup untuk membantu pengendalian jama’ah.

Mengisi data kehadiran lewat aplikasi MySejahtera atau dicatat secara manual di buku, hanya jemaah yang sehat tanpa gejala yang boleh hadir, pintu masjid hanya bisa dibuka satu jam sebelum salat dan langsung ditutup setelah salat berjamaah.

Di kota Bengaluru, India. Masjid di sana hanya membolehkan 50 jama’ah yang dapat menghadiri sholat Ied di masjid. Selain itu, anak-anak di bawah usia 10 tahun harus salat di rumah saja. Pengecekan suhu, sanitasi atau cuci tangan pakai sabun sebelum masuk masjid juga diwajibkan.

Berbeda dengan di Kanada tepatnya di Manitoba, kelompok muda di sana membagikan mainan kepada keluarga pendatang saat Idul Adha nanti. Dujahn Kasas adalah bagian dari kelompok itu, yang mengorganisir mainan untuk keluarga pendatang di luar masjid. Kelompok tersebut menetapkan tujuan mengumpulkan mainan yang cukup untuk anak-anak di 70 keluarga, kata Kasas.

Barang-barang itu, mulai dari teka-teki hingga buku, barang olahraga, hingga boneka binatang, sekarang akan didistribusikan oleh Institut Wanita Muslim Kanada yang berbasis di Winnipeg.

Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong