Ikatan Da’i Aceh Tantang Capres Uji Baca Quran
IVOOX.id, Aceh — Dewan Ikatan Dai Aceh mengusulkan adanya tes baca Al Quran bagi kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
“Untuk mengakhiri polemik Keislaman capres dan cawapres, kami mengusulkan tes baca Al Quran kepada kedua pasangan calon,” kata Ketua Dewan Pimpinan Ikatan Da’i Aceh, Tgk Marsyuddin Ishak di Banda Aceh, hari ini.
Sebagai organisasi yang fokus pada pengembangan dakwah dan syiar Islam, pihaknya ingin turut berperan dalam pesta demokrasi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024.
“Kami akan mengundang kedua pasangan calon untuk mengikuti uji mampu membaca Al Quran. Tes membaca Al Quran akan dilaksanakan di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh pada tanggal 15 Januari 2019,” kata Ketua Dewan Ikatan Da’i Aceh.
Menurut dia, hasil tes membaca Al Quran tidak mempengaruhi terhadap keputusan KPU/KIP. Namun sebagai langkah awal untuk mengakhiri politik identitas yang sudah terlanjur terjadi.
“Kami ingin menguji baca Al Quran bagi setiap pasangan calon. Ini kita mulai dari Aceh,” ujarnya.
Dia juga menyatakan, tes membaca Al Quran untuk meminimalkan politik identitas yang sudah terlanjur dilakukan oleh pendukung ke dua pasangan calon tersebut.
Menurut dia, ormas lainnya di sejumlah daerah di Indonesia juga sudah lebih dulu mengusulkan uji membaca Al Quran bagi capres dan cawapres.
Pemilu Presiden dan Wapres pada 17 April 2019 diikuti dua pasangan calon, yakni Pasangan Calon Nomor Urut 01 Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin dan Pasangan Calon Nomor Urut 02 Prabowo Subianto/Sandiaga Uno.
Sebelumnya La Nyalla Mahmud Mattalitti menilai calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto tak begitu memahami ajaran agama Islam jika dibandingkan Presiden Joko Widodo.
“Salahnya Prabowo itu saya tutupi semua. Saya tahu Prabowo. Kalau soal Islam lebih hebat Pak Jokowi. Pak Jokowi berani memimpin salat,” kata La Nyalla. Ia juga menyebut Prabowo tak berani memimpin salat berjamaah maupun membaca Alquran dengan baik ketimbang Jokowi. Sebab, menurutnya, Prabowo belum memahami ajaran Islam dengan baik.
Prabowo pun menanggapi pernyataan La Nyalla tersebut. Ia mengakui kalau dirinya tak pantas untuk menjadi imam sholat. “Saya tidak takut mengakui saya merasa tidak pantas saya menjadi imam solat, lebih baik saya ikuti orang yag lebih tinggi ilmunya dari saya,” ungkapnya dalam tayangan Gerindra TV yang dibagikan di twitter Partai Gerindra. (Adhi Teguh)
Berhasil Login.....
Gagal Login
Komentar
Edit Komentar
Hapus Komentar
Anda yakin ingin menghapus komentar ?