Indonesia Sambut Disahkannya Resolusi Dewan Keamanan PBB yang Mendesak Gencatan Senjata di Palestina
IVOOX.id – Pemerintah Indonesia menyambut disahkannya Resolusi Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) sebagai langkah positif mewujudkan gencatan senjata dan penyelesaian komprehensif konflik di Jalur Gaza Palestina akibat agresi Israel sejak Oktober 2023.
Resolusi DK PBB Nomor 2735 tahun 2024 disahkan Senin (10/6/2024) dengan dukungan 14 negara anggota DK PBB, termasuk Amerika Serikat sebagai negara pengusul. Sementara itu, Rusia menyatakan abstain.
“Adopsi Resolusi DK PBB 2735 (2024) terkait proposal tiga fase gencatan senjata merupakan langkah yang sudah lama tertunda, namun penting untuk menghentikan kekejaman terhadap rakyat Palestina dan mewujudkan gencatan senjata segera dan permanen di Jalur Gaza,” demikian menurut Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa (11/6/2024).
Kemlu RI mendesak semua pihak mencapai kesepakatan sesegera mungkin demi memastikan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Kemlu RI juga mengharapkan gencatan senjata dapat menjamin kelancaran distribusi bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina serta membuka jalan terhadap terwujudnya solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel.
Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour menyebut resolusi tersebut sesuai dengan aspirasi rakyat Palestina yang menginginkan gencatan senjata permanen di Jalur Gaza dan agresi Israel berakhir.
Kelompok pejuang Hamas juga mendukung resolusi tersebut serta menyatakan kesediaannya bekerja sama dengan mediator untuk terlibat dalam negosiasi tak langsung mengenai penerapan prinsip-prinsip resolusi, yang mereka sebut konsisten dengan tuntutan rakyat.
Resolusi DK PBB tersebut disahkan di tengah agresi Israel ke Jalur Gaza yang tak kunjung berhenti sejak Oktober 2023. Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 36.600 warga sipil, yang sebagian besar merupakan wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 83.000 jiwa.
Catatan PBB, agresi Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza terusir dari tempat tinggalnya, 60% infrastruktur di Gaza rusak dan hancur, serta menyebabkan kelangkaan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah.
Berhasil Login.....
Gagal Login
Komentar
Edit Komentar
Hapus Komentar
Anda yakin ingin menghapus komentar ?