Indonesia TawarkanTata Kelola Perikanan Berkelanjutan dalam Konferensi LME ke-24

27 May 2025

IVOOX.id – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mempresentasikan capaian strategis tata kelola perikaan berkelanjutan dalam proyek Global Environment Facility (GEF) 6 Coastal Fisheries Initiative (CFI) Indonesia dalam 24th Annual Large Marine Ecosystem (LME) and Coastal Partners Conference yang digelar di Athena, Yunani. Model pengelolaan perikanan berbasis ekosistem tersebut dapat direplikasi secara nasional maupun global.

“Proyek GEF6 CFI Indonesia merupakan kolaborasi nyata antara KKP dan WWF GEF Agency dalam memperkuat implementasi Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) di wilayah timur Indonesia. Proyek ini merupakan salah satu implementasi kebijakan penangkapan ikan terukur (PIT) dalam menghadapi tantangan pengelolaan perikanan berkelanjutan pada tingkat global,” ujar Moh Abdi Suhufan, Tenaga Ahli Menteri KKP bidang Perlindungan Nelayan dan Awak Kapal Perikanan yang juga bertindak sebagai Pimpinan Delegasi Republik Indonesia pada Senin (26/5/2025).

Sejak dimulai pada tahun 2019 dan direncanakan berjalan hingga 2026, proyek ini mencakup tiga Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP), yaitu WPP 715, 717, dan 718. Sejumlah capaian strategis berhasil dicatat, mulai dari peningkatan efisiensi nelayan dalam melaut melalui pelatihan penggunaan GPS, fish finder, teknologi penghemat BBM, penerapan Sistem Pemantauan Kapal Perikanan (SPKP), hingga pencatatan hasil tangkapan secara digital (e-logbook). Selain itu, proyek ini juga berhasil menyusun berbagai kebijakan pendukung untuk nelayan skala kecil di tingkat nasional, serta mendorong fasilitasi kebijakan penangkapan ikan terukur melalui pendataan stok ikan dan perumusan metode perhitungan kuota bersama dengan Komnas Kajiskan.

Dalam forum tersebut, delegasi Indonesia juga menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi dalam implementasi ekonomi biru, khususnya dalam pengelolaan perikanan berkelanjutan. Oleh karena itu, KKP mengajak mitra global, termasuk GEF dan lembaga-lembaga internasional lainnya, untuk terus memberikan dukungan melalui Siklus GEF-9 dan skema-skema hibah berkelanjutan.

“Dengan kerja sama yang kuat, kita dapat mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG 14),” ujar Syahril Abd. Raup, Direktur Pengelolaan Sumberdaya Ikan yang juga bertindak sebagai Koordinator Nasional Proyek CFI Indonesia.

Partisipasi Indonesia dalam konferensi ini juga menjadi ajang koordinasi penting menuju United Nations Ocean Conference ke-3 (UNOC3) yang akan digelar pada Juni mendatang. Dalam forum tersebut, Indonesia berencana memaparkan hasil dan pembelajaran dari pelaksanaan proyek GEF6 sebagai referensi global dalam membangun pengelolaan sumber daya laut yang inklusif, adil, dan berkelanjutan.

Senada dengan hal tersebut, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Lotharia Latif, menekankan bahwa proyek GEF6 ini sejalan dengan arah kebijakan ekonomi biru yang diusung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono. Latif menegaskan bahwa pengelolaan perikanan yang berkelanjutan menjadi tantangan besar dalam implementasi ekonomi biru.

“Kebijakan penangkapan ikan terukur berbasis kuota menjadi salah satu program prioritas ekonomi biru dan untuk mewujudkannya, KKP mengajak mitra global, termasuk GEF dan lembaga internasional lainnya,” ujarnya.

Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong