Kemendag Luncurkan BBI dan BWI #PelangiSulawesi

31 Aug 2021

IVOOX.id, Likupang - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengajak kementerian dan lembaga terkait, pemerintah daerah, dan seluruh elemen masyarakat mendukung kegiatan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Wisata Indonesia (BWI). 

Ajakan ini sekaligus menandai peluncuran Gernas BBI dan BWI di Sulawesi Utara dengan tema Dari Sulawesi Menuju Manca­negara yang dipopulerkan dengan tagar #PelangiSulawesi.

Kampanye Gernas BBI mengangkat potensi produk artisan dan wisata di wilayah Sulawesi, khususnya Likupang, Sulawesi Utara, yang merupakan salah satu destinasi wisata super ­prioritas.

Hadir dalam acara itu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Bidang Daya Saing Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Bianca Lutfi, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, serta para pelaku UMKM Sulawesi.

“Kampanye Gernas BBI dan BWI #PelangiSulawesi merupakan upaya memperluas cakupan pasar dan meningkatkan kualitas, serta daya saing produk artisan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Sulawesi. Sulawesi Utara sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas diharapkan dapat menghasilkan banyak UMKM yang onboarding di ranah digital,” kata Lutfi.

Menteri mengungkapkan, sebagai bentuk dukungan kepada pelaku UMKM, Kemendag akan membangun pusat jajanan kuliner dan cendera mata di daerah destinasi super prioritas Likupang. Hal itu sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo untuk memajukan Likupang dan menaikkan taraf perekonomian masyarakat sekitar.

Menurut Lutfi, Sulawesi telah lama dikenal akan potensi sumber daya alamnya. Selain itu, Sulawesi juga memiliki sejarah perdagangan yang cukup panjang.

“Masyarakat Bugis, Sulawesi Selatan, juga terkenal atas keberhasilannya membangun jaringan perdagangan ke seluruh wilayah Nusantara dan mancanegara. Semangat dan kegigihan berdagang masyarakat Sulawesi inilah yang patut kita tiru dan menjadi inspirasi,” imbuhnya.

Mendag mengapresiasi kolabo­rasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, PT Angkasa Pura, Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Indonesian E-Commerce Association (idEA), Bank BNI, dan Mahaka Group yang telah bekerja sama menyukseskan Gernas BBI #PelangiSulawesi.

“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan pihak-pihak terkait. Ke depan, kami terus mengharapkan dukungan dan partisipasi penuh dari kita semua untuk menjadi pahlawan di negeri sendiri dengan membeli dan memakai produk buatan Indonesia. Kita harus bangga buatan Indonesia,” jelasnya.

Menko Marinvest Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, ekonomi nasional ditunjang oleh UMKM. “Ke depan, diharapkan pelaku UMKM Sulawesi Utara dapat naik kelas dan masuk dalam ekosistem digital. Sehingga, Provinsi Sulawesi Utara dapat berkontribusi secara signifikan untuk mencapai target Gernas BBI dan BWI,” kata Luhut.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan apresiasi kerja sama pemerintah pusat dan daerah yang terus mendukung produk-produk lokal melalui digitalisasi UMKM.

“Bank Indonesia senantiasa mendukung langkah yang dilakukan Kementerian Perdagangan menggiatkan Gernas BBI dan BWI. Bank Indonesia ikut berpartisipasi mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional, salah satunya melalui digitalisasi sistem pembayaran,” kata Perry.

Transformasi digital UMKM

Mendag Lutfi juga menjelaskan, kampanye Gernas BBI bertujuan meningkatkan jumlah UMKM onboarding di platform digital.

“Hingga pertengahan Agustus 2021, tercatat lebih dari 15 juta UMKM atau 22% dari total UMKM di seluruh Indonesia telah onboarding ke platform perdagangan elektronik. Dari 15 juta UMKM tersebut, lebih dari 7 juta merupakan hasil onboarding selama masa kampanye Gernas BBI yang diluncurkan sejak Mei 2020,” terangnya.

“Kami optimistis target 30 juta UMKM on boarding di platform e-commerce akan tercapai jika melihat perkembangan yang terus meningkat saat ini. Perkembangan positif ini kami harap dapat memicu kinerja sektor perdagangan dan membantu pemulihan ekonomi nasional,” katanya.

Mendag mengungkapkan ada dua kunci utama untuk mempercepat proses transformasi digitalisasi UMKM Indonesia, yakni dengan kolaborasi dan inovasi.

“Kolaborasi yang sinergis dari seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah, swasta, asosiasi, dan perbankan dapat membantu mewujudkan UMKM nasional yang tangguh, cakap, dan berdaya saing di pasar global.

Selanjutnya adalah inovasi. Para UMKM Indonesia harus terus beradaptasi dengan kemajuan teknologi digital,” tuturnya.

Lutfi melanjutkan, dengan diterapkannya kedua kunci ­utama tersebut, dan didukung oleh regulasi yang baik, penga­daan pelatihan dan pembinaan transformasi digital yang komprehensif, serta akses pem­biayaan yang inklusif, UMKM Indonesia dapat tumbuh dan berkontribusi lebih terhadap ekonomi nasional.

Ia menambahkan, Indonesia sebagai salah satu negara terbesar di dunia, sangat berpotensi menjadi salah satu pemain kunci dalam ekonomi digital dunia di kawasan ASEAN dan dunia. Para pelaku usaha harus meningkatkan kemampuan untuk membaca dan menganalisis tren pasar, jeli dalam melihat peluang baru di dalam negeri dan global, serta terus menciptakan terobosan produk dan teknologi baru.

“Nilai ekonomi digital Indonesia pada 2020 tercatat sebesar Rp632 triliun dan diproyeksikan akan tumbuh hingga delapan kali lipat pada 2030 menjadi Rp4.531 triliun apabila kita bisa mengoptimalkan pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang merata.

Hal itu akan terwujud jika kita dapat menciptakan sumber daya manusia yang kompeten dan disertai dukungan regulasi yang komprehensif,” jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengatakan, pemerintah daerah berupaya mendorong pelaku UMKM untuk selalu berinovasi. Hal itu tidak lepas dari komitmen dan konsistensi semua pihak untuk mengoptimalkan pengembangan produk lokal melalui Gernas BBI dan BWI.

“Mari kita saling mendukung dan bersinergi untuk menjaga keberlangsungan UMKM di tengah pandemi covid-19. Kita ajak seluruh masyarakat untuk mencintai produk-produk buatan Indonesia dan berwisata daerah,” kata Olly.

Pada triwulan kedua 2021 perekonomian Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,07% year in year (yoy), dengan pertumbuhan kinerja sektor perdagangan sebesar 9,44%. Secara khusus, transaksi niaga elektronik selama semester I 2021 tumbuh signifikan dengan nilai mencapai Rp186,7 triliun atau 63,4% dan diperkirakan akan mencapai Rp395 triliun hingga akhir 2021.

Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong