Kemenkeu Klaim Dana Desa Bisa Mengentaskan Kemiskinan
IVOOX.id – Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono mengklaim alokasi dana desa dapat mengentaskan kemiskinan di daerah. Kuota dana desa yang disalurkan mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Pada tahun 2015 kata Thomas dana desa ditransfer dari pusat sebesar Rp 20,8 triliun, dan di tahun 2024 transfer dana desa mencapai Rp 71 triliun. Menurutnya peningkatan alokasi dana desa itu selain dapat menekan angka kemiskinan juga bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik dan perekonomian desa.
"Uang kita disalurkan melalui dana desa berperan penting dalam meningkatkan pelayanan publik, mengentaskan kemiskinan, pemberdayaan masyarakat, serta memajukan perekonomian desa," ujar Thomas dalam acara Seminar Keterbukaan Informasi Publik Kementerian Keuangan 2024, Selasa (6/8/3024).
Thomas mengatakan, desa yang berstatus sebagai desa mandiri juga mengalami kenaikan. Hal itu kata dia berdasarkan data Indeks Desa Membangun yang diterbitkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
"Dari semula 840 desa pada 2019 meningkat menjadi 16.908 desa pada tahun 2024," katanya.
Selain itu menurut dia selama kurun waktu 2015 sampai dengan 2023 pemanfaatan anggaran dana desa telah menghasilkan berbagai capaian yang menunjang aktivitas perekonomian dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa.
Sebagai informasi Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat per Maret 2024 sebanyak 25,22 juta orang Indonesia masuk kategori miskin. Plt Sekretaris Utama BPS Imam Machdi mengatakan jumlah tersebut mencapai 9,03% dari jumlah penduduk Indonesia.
"Pada Maret 2024 persentase penduduk miskin di Indonesia sebesar 9,03% atau sekitar 25,22 juta orang," kata Plt Sekretaris Utama BPS Imam Machdi dalam konferensi pers, Senin (1/7/2024).
Meski begitu menurut Imam persentase penduduk miskin di Indonesia mengalami penurunan 0,33% poin atau lebih rendah 0,68 juta orang jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Menurut Imam tingkat kemiskinan RI juga sudah lebih rendah jika dibandingkan dengan masa sebelum pandemi Covid-19.
Berhasil Login.....
Gagal Login
Komentar
Edit Komentar
Hapus Komentar
Anda yakin ingin menghapus komentar ?