IVOOX.id, Korea Selatan - Menteri Pertahanan Lee Jong-sup telah menyatakan bahwa akan “sulit untuk memperluas sistem khusus” bagi anggota boy band BTS yang akan menjalani wajib militer mereka.

Selama interpelasi di Majelis Nasional pada hari Selasa (20/9), Lee mengatakan bahwa karena "aspek keadilan dalam memenuhi wajib militer, sulit untuk memperluas sistem program alternatif ke BTS."

Menurut jajak pendapat Realmeter tentang apakah artis budaya pop yang telah "meningkatkan reputasi bangsa" harus diizinkan untuk ikut wajib militer khusus, 60,9 persen responden memilih "ya" dan 34,3 persen memilih "tidak," kata Komite Pertahanan Nasional, Minggu. Jajak pendapat dilakukan antara 14 dan 15 Agustus pada 1.018 responden di atas usia 18 tahun.

Di bawah Undang-Undang Dinas Militer, tokoh-tokoh terkemuka dalam seni dan olahraga seperti peraih medali Olimpiade dan Asian Games dan musisi klasik pemenang penghargaan yang diakui secara global, dapat menyelesaikan 34 bulan layanan alternatif. Tidak ada ketentuan untuk idola K-pop.

Selama penampilan di MBC "100 Minute Debate" pada hari Selasa, kritikus musik terkenal Lim Jin-mo mengatakan bahwa meskipun dia "setuju bahwa BTS telah mencapai rekor besar dan bahwa mereka harus diberi penghargaan," para anggota tetap tidak boleh dibebaskan dari wajib militer.

Proses perluasan wajib militer khusus itu rumit, tambah Lim, karena undang-undang akan mensyaratkan klasifikasi tentang berapa banyak lagu yang menduduki puncak Billboard atau menjadi sampul di majalah-majalah terkenal dunia yang memenuhi syarat untuk dikecualikan.

Lee Ki-sik, komisaris Administrasi Tenaga Kerja Militer, mengatakan kepada Yonhap pada hari Senin bahwa kerangka sistem pengecualian militer harus “ditangani dengan cepat,” dan bahwa “jika seniman budaya pop disertakan, maka hal itu dapat menimbulkan perasaan diskriminasi, perbedaan dan keputusasaan di antara generasi laki-laki muda yang memenuhi tugas militer mereka.”