Kemkominfo Perkuat Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di Kabupaten Bogor dengan Teknologi Digital

02 Jun 2024

IVOOX.id, Bogor - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melalui Direktorat Ekonomi Digital, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, menyelenggarakan kegiatan Implementasi Adopsi Teknologi Digital Sektor Kesehatan Maternal di Sentul, Bogor.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Bogor melalui pemanfaatan teknologi digital, khususnya dalam deteksi dini faktor risiko kehamilan.

Kegiatan ini diikuti oleh 45 peserta yang terdiri dari bidan Puskesmas, dokter kandungan RSUD Ciawi dan bidan pelayanan PONEK (obstetri neonatal emergensi komprehensif) RSUD Ciawi. Para peserta mendapatkan pelatihan tentang penggunaan aplikasi Bidan Sehati dan alat telemedicine TeleCTG untuk meningkatkan akurasi skrining awal dan deteksi dini faktor risiko kehamilan.

“Kemkominfo selalu berkomitmen dan memberikan dukungan agar industri kesehatan selalu berkembang, salah satunya melalui pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan,” ujar Hari Purwadi, selaku Ketua Tim Transformasi Digital Pendidikan, Kesehatan dan Pariwisata (PKP) Kemkominfo, dalam sambutannya. 

Ia menjelaskan, kegiatan pelatihan kali ini merupakan pembuka dari rangkaian program Adopsi Teknologi Digital di Sektor Kesehatan oleh Direktorat Ekonomi Digital Kemkominfo di tahun 2024, bekerjasama dengan mitra teknologi pengembang inovasi kesehatan maternal, TeleCTG.

“Alat TeleCTG berbasis IoMT (internet of medical things) ini merupakan salah satu inovasi teknologi yang dikembangkan oleh startup digital karya anak bangsa, yakni Sehati TeleCTG. Startup ini merupakan anggota dari Indonesian Medical Technology Association (IMTA) dan sudah menjadi salah satu dari sekian banyak startup yang sudah mendapatkan rekomendasi dari Kemenkes,” tambahnya.

Ketua Tim Transformasi Digital PKP Kemkominfo berharap berharap inovasi teknologi ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menunjang pelayanan kesehatan.

“Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan di wilayah Kabupaten Bogor dalam penggunaan alat TeleCTG berbasis loMT, sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas skrining awal dan deteksi dini faktor risiko kehamilan” tutupnya.

Pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan

dr. Ahmad Hidayat, sekertaris FORKOMTIKNAS meyakini pemanfaatan teknologi digital dapat meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan kesehatan.

“Teknologi digital dapat membantu menjangkau masyarakat di daerah terpencil dan memberikan akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas. Selain itu juga dapat membantu mengotomatiskan tugas-tugas manual dan meningkatkan efisiensi proses pelayanan kesehatan. Hal ini dapat membantu tenaga kesehatan untuk fokus pada pasien dan memberikan pelayanan yang lebih berkualitas. ” ujarnya.

Menurutnya, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih menjadi tantangan bagi Indonesia. Oleh karena itu, salah satu upaya untuk menurunkan AKI AKB adalah dengan melakukan skrining awal dan deteksi dini faktor risiko kehamilan,

“Alat TeleCTG berbasis IoMT ini memungkinkan pemantauan kesehatan jarak jauh dan pertukaran data pasien secara real-time. Hal ini dapat membantu tenaga kesehatan dalam mendeteksi berbagai faktor risiko kehamilan. Hasil deteksi dini ini kemudian dapat digunakan untuk memberikan intervensi yang tepat waktu, sehingga dapat membantu menyelamatkan ibu dan bayi,” paparnya.

Sementara itu, dr. Rangga Maunanda mengatakan alat TeleCTG berbasis loMT ini mudah digunakan dan dapat membantu tenaga kesehatan untuk memantau data kesehatan ibu hamil secara real-time

“Data kesehatan ini bisa digunakan untuk memberikan peringatan dini jika terdapat faktor risiko kehamilan,” ungkapnya.

dr. R. Gioseffi P., Sp.OG, MHKes, Ketua Perkumpulan Obstetri Dan Ginekologi Indonesia (POGI) Korwil IV mengatakan penerapan teknologi ini dinilai sebagai cara yang adaptif bagi bidan dan dokter dalam memberikan pelayanan untuk pasien. 

“Kegiatan ini adalah model yang pragmatis sekali. Mudah - mudahan teknologi ini dapat membantu bidan dalam memecahkan kasus dan optimalisasi apa yang sedang dilakukan di lapangan," tegasnya.

Pemanfaatan Ekosistem Teknologi Digital untuk mendukung integrasi layanan di Kabupaten Bogor

Dalam kesempatan yang sama, dr Intan Widayati, Kabid Kesmas Dinas Kesehatan mengapresiasi terpilihnya Kabupaten Bogor untuk menjadi lokus program Adopsi Teknologi Digital Sektor Kesehatan oleh Direktorat Ekonomi Digital Kemkominfo.

Menurutnya, merupakan salah satu kabupaten dengan angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi. Ia berharap terimplementasinya program ini di wilayah Kabupaten Bogor ini dapat mendukung integrasi layanan kesehatan di Kabupaten Bogor.

“Kabupaten Bogor terdiri dari 101 Puskesmas & 28 PONED yang tersebar di 40 kecamatan. Tentunya inovasi ini bermanfaat mengingat topografi Bogor. Saya berharap pemanfaatan teknologi ini akan membantu mengantisipasi faktor risiko AKI yang muncul serta mendukung integrasi layanan antara bidan Puskesmas dan dokter spesialis kandungan menjadi satu kesatuan melalui fitur Pusat Konsultasi,” tegasnya.

Adapun peserta program Adopsi Teknologi Digital Sektor Kesehatan terdiri dari bidan 6 (enam) Puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten Bogor yaitu Puskesmas Ciawi, Puskesmas Ciseeng, Puskesmas Cirimekar, Puskesmas Klapanunggal, Puskesmas Tajurhalang dan Puskesmas Leuwiliang. Serta dokter spesialis kandungan dan bidan pelayanan PONEK (obstetri neonatal emergensi komprehensif) RSUD Ciawi.

Program Adopsi Teknologi Digital di Sektor Kesehatan merupakan bagian dari program fasilitasi adopsi teknologi digital di 6 (enam) sektor strategis Pendidikan, Kesehatan, Pariwisata, Pertanian, Maritim, dan Logistik. 

Direktorat Ekonomi Digital melakukan sejumlah inisiatif Proof of Concept (PoC) berbagai pemanfaatan teknologi digital dengan melibatkan pemangku dalam ekosistem sektor terkait seperti Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah Prov/Kab/Kota,  para pelaku industri khususnya Startup Digital, Asosiasi dan Organisasi profesi terkait serta akademisi.

Kemkominfo berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan pemangku kepentingan di Sektor Kesehatan untuk memperluas implementasi teknologi digital. Teknologi digital diharapkan dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia.



Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong