IVOOX.id - Untuk mengurangi sampah limbah elektronik yang sulit teruari, nantinya iPhone diminta untuk menggunakan kabel USB-C agar tidak ada lagi perbedaan untuk mengisi daya baterai serta perangkat alat musik.

Saat ini permasalahan yang sering terjadi adalah ketidaksamaan charger smartphone sehingga harus membeli yang baru dan yang lama menjadi tidak terpakai.

Tidak jarang juga banyak yang meminjam kabel charger karena dengan alasan lupa membawa lalu tidak dikembalikan, sehingga kita harus membeli yang baru.

Tiap-tiap gadget saat ini menggunakan charger yang berbeda-beda, sehingga tidak jarang karena kabel yang lama tidak bisa dipakai kembali kemudian dibuang dan ini akan menjadi limbah elektronik yang susah terurai.

Anggota Parlemen Uni Eropa telah mengadakan pemungutan suara pada akhir Januari lalu untuk membuat undang-undang yang segera menetapkan standar untuk kabel pengisi daya.

Dalam pemungutan suara tersebut ada 40 anggota yang tidak setuju dan 582 orang menyetujuinya.

Mereka beranggapan bahwa limbah elektronik akan semakin banyak jika para pengguna terus menggunakan kabel charger sehingga produksinya semakin tidak terkendali.

Karena saat ini penggunaan kabel paling banyak adalah USB-C, sehingga mereka yang tidak menggunakannya harus mengubahnya. Salah satu yang akan terkenda dampaknya adalah Apple yang harus merelakan Lightning Cable miliknya diganti.

"Regulasi yang memaksakan kesamaan kabel untuk semua ponsel cerdas hanya akan menghambat inovasi, serta merugikan konsumen dan perekonomian Eropa secara keseluruhan," begitu pernyataan tertulis Apple seperti dilansir dari Financial Times.

Selama ini kita mengira bahwa membuang kabel charger lama dan menggantinya dengan yang baru adalah sebuah hal yang biasa, namun itu justru bisa berdampak berbahaya kedepannya.

Untuk itu, sebaiknya kita lebih bijak dalam penggunaan kabel charger agar tidak terus diganti. Misalnya dengan melapisinya dengan pengaman ekstra agar kabel tidak cepat putus, atau menyimpannya dengan baik setelah digunakan.