IVOOX.id – Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan keyakinannya bahwa Indonesia mampu mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada tahun 2045. Optimisme ini diungkapkannya saat memberikan pidato utama dalam sebuah diskusi di kantor PBNU, Jakarta Pusat.

“Untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, kita memerlukan pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, bahkan hingga 8 persen. Menurut saya, hal itu sangat mungkin tercapai,” ujar Luhut.

Luhut menekankan bahwa sinergi dalam pemerintahan serta efisiensi dan transparansi di berbagai sektor menjadi kunci untuk mencapai target tersebut. Ia juga menyebut keberadaan Dewan Ekonomi Nasional sebagai faktor penting, mengingat dewan ini beranggotakan individu-individu dengan keahlian tinggi. “Dewan ini terdiri dari gabungan yang unik antara para senior dan generasi muda yang kompeten. Kami juga memiliki penasihat global yang kredibel,” katanya.

Namun, Luhut tidak menutup mata terhadap tantangan yang dapat memengaruhi ekonomi global, seperti konflik di Gaza, Ukraina, Lebanon, dan ketegangan di Asia. Ia mengakui dampak konflik tersebut terhadap perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Meski begitu, ia optimistis bahwa berbagai inisiatif domestik dapat memperkuat perekonomian Indonesia.

Salah satu langkah strategis yang ia soroti adalah peluncuran E-Katalog versi A6 dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) yang dijadwalkan pada bulan depan. Sistem ini, menurut Luhut, akan membawa efisiensi besar dalam pengadaan pemerintah, sekaligus mengurangi potensi korupsi.

“E-Katalog ini seperti Amazon-nya Indonesia. Dengan 11 juta item sudah terdaftar, transaksi akan lebih transparan karena dilakukan melalui sistem digital, bukan lagi lewat individu,” ujarnya.

Luhut juga menambahkan bahwa 85 persen pengadaan pemerintah akan masuk dalam E-Katalog, yang dirancang untuk mendukung industri lokal. “Inovasi ini mengubah pola pikir kita, mendorong efisiensi, dan memastikan pengadaan yang lebih bersih,” katanya.

Optimisme Luhut ini menjadi bagian dari upaya Indonesia untuk mencapai tujuan besar pada 2045, di mana negara ini diproyeksikan menjadi salah satu kekuatan ekonomi global.