Madura United Gagal Melaju ke Final AFC Setelah Ditahan Imbang Svay Rieng 3-3
IVOOX.id – Madura United ke final setelah ditahan imbang 3-3 oleh Svay Rieng FC dalam pertandingan leg kedua semifinal AFC Challenge League di Stadion Gelora Joko Samudro Gresik, Kamis (17/4/2025) sore.
Mengutip Antara, Svay Rieng ke babak final AFC untuk menghadapi klub Turkmenistan, FK Arkadag, yang menang agregat 3-2 atas Al Arabi dari Kuwait.
Ketiga gol Madura United dicetak oleh Pedro Filipe Monteiro dan Irfan, sedangkan satu gol lainnya merupakan gol bunuh diri kiper Svay Rieng, Vireak Dara.
Sementara Svay Rieng mendapatkan tiga gol dari Gabriel Silva, Bounphachan Bounkong dan Min Ratanak.
Madura United langsung menekan lawannya, tapi Svay Rieng FC yang justru mencetak gol pada menit ke-5 yang dibuat Gabriel Silva Costa setelah menuntaskan umpan Min Ratanak dari serangan balik.
Gol ini membuat Svay Rieng unggul agregat 4-0.
Tim asuhan Jose Munoz itu terus menekan pertahanan Madura United, sampai menggandakan keunggulan pada menit ke-23, namun dianulir wasit karena offside.
Pada menit ke-27, tim tamu menyamakan kedudukan dari sundulan Pedro Filipe Monteiro yang meneruskan sebuah tendangan bebas dan yang tak bisa dibendung Vireak Dara.
satu menit kemudian Svay Rieng memulihkan keunggulannya berkat gol Bounphachan Bounkong yang menyelesaikan umpan Gabriel Silva Costa dari sisi kanan pertahanan Madura United.
Menjelang akhir babak pertama, Madura United beberapa kali keluar untuk menyerang pertahanan klub Kamboja itu, namun selalu kandas.
Pada babak kedua, Madura United mencoba mengejutkan lawan lewat serangan cepat dan umpan-umpan panjang, namun lini belakang Svay Rieng bermain solid dan disiplin.
Svay Rieng malah memperbesar keunggulan pada menit ke-56 setelah Min Ratanak menuntaskan umpan silang Sosidan Nhean yang menusuk sisi kiri pertahanan Madura United.
Dua menit kemudian, pada menit ke-58, Irfan yang menggantikan Iran Junior memperkecil ketertinggalan setelah menyambut umpan Lulinha dari serangan balik yang cepat.
Svay Rieng yang berupaya mempertahankan keunggulan tetap mengandalkan serangan balik cepat, tapi berulang kali dipatahkan Laskar Sape Kerrab.
Pada menit ke-76, Madura United menyamakan kedudukan lewat gol bunuh diri kiper Vireak Dara.
Umpan Irfan kepada Sandi Arta Samosir diakhir sebuah tembakan yang membentur tiang dan lalu mengenai kaki kiper klub Kamboja itu sebelum bergulir masuk gawang sendiri.
Gol ini membuat Svay Rieng tetap memegang kendali dengan agregat 6-3.
Pasukan Alfredo Vera terus meningkatkan intensitas serangan demi mencetak gol tambahan, tapi tak berhasil sehingga Svay Rieng lolos ke final AFC Challenge League 2025.
Pelatih Madura United Alfredo Vera memuji kualitas permainan Svay Rieng FC yang tampil agresif dan mampu mencetak tiga gol, sehingga laga leg kedua semifinal AFC Challenge League berakhir imbang 3-3.
“Sejak leg pertama hingga leg kedua, mereka menunjukkan strategi permainan yang berjalan dengan baik,” kata Alfredo dalam konferensi pers usai pertandingan di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, Kamis (17/4/2025) petang, dikutip dari Antara.
Alfredo menilai performa timnya itu menjadi modal positif untuk menghadapi pertandingan Liga 1 Indonesia.
Menurut pelatih asal Brasil itu, tim asuhannya sudah menerapkan skema permainan dengan baik pada leg kedua.
“Di pertandingan ini, kami mengubah sedikit cara bermain dengan tampil lebih agresif. Namun ternyata, mereka juga tampil semakin agresif,” ujarnya.
Meskipun begitu Alfredo bersyukur Madura United telah mencatat sejarah dengan tampil dalam kompetisi level Asia.
“Kami akan terus berusaha mencapai kemampuan terbaik,” tuturnya.
Pelatih Svay Rieng FC Jose Munoz menyatakan puas terhadap timnya yang menjalankan skema permainan dengan baik, meski imbang 3-3 melawan Madura United.
“Kami memulai pertandingan dengan intensitas tinggi, memainkan bola sesuai ritme yang kami inginkan, dan mengatur permainan seperti yang kami rencanakan,” kata Munoz dalam konferensi pers setelah pertandingan di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, Kamis (17/4/2025) petang, dikutip dari Antara.
Dia menilai timnya tampil agresif sejak menit awal sampai bisa menciptakan gol cepat.
Menurut dia, performa pada babak pertama menjadi salah satu yang terbaik dari timnya sejauh ini.
Setelah unggul 2-1, pelatih asal Spanyol itu merotasi pemainnya pada babak kedua sebagai bagian dari persiapan menghadapi pertandingan liga domestik Kamboja akhir pekan nanti.
Dia mengakui timnya mengalami kesulitan dalam mengantisipasi aksi individual pemain-pemain Laskar Sappe Kerab.
“Gol-gol lawan terlalu mudah tercipta. Kami datang untuk menang, tapi hasilnya imbang. Meski begitu, kami tetap bahagia karena berhasil lolos ke final,” ucapnya.
Ia menyebut Svay Rieng FC menjadi tim pertama Kamboja yang menembus partai puncak AFC Challenge League.
“Sejujurnya, kami tidak menyangka bisa sampai ke final. Tapi saya tahu sejak awal kami memiliki skuad yang sangat kompetitif. Kami bisa bersaing dan mengalahkan tim-tim kuat,” ujarnya.
Munoz kemudian berterima kasih kepada pendukung Svay Rieng, terutama kelompok suporter The Blue Swords yang hadir langsung di stadion.
“Kami bermain untuk mereka, untuk membuat mereka bahagia. Hari ini dan malam ini, kami semua merasa sangat bahagia. Terima kasih khusus kepada mereka yang hadir dan yang mendukung dari Kamboja,” ujarnya.
Berhasil Login.....
Gagal Login
Komentar
Edit Komentar
Hapus Komentar
Anda yakin ingin menghapus komentar ?