IVOOX.id – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat hingga Oktober 2025 defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 mencapai Rp 479,7 triliun atau 2,02 persen dari PDB. 

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan jumlah defisit tersebut masih dalam batas aman dan terkendali lantaran masih jauh lebih rendah dari outlook APBN sebesar 2,78 persen PDB.

"Angka defisit ini berada dalam batas aman dan terkendali, jauh lebih rendah dari target outlook APBN sebesar 2,78 persen PDB untuk saat ini," kata Purbaya dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi November 2025 di Jakarta, Kamis (20/11/2025).

Lebih lanjut Purbaya merinci realisasi pendapatan negara hingga Oktober 2025 mencapai Rp 2.113,3 triliun atau 73,7 persen dari target APBN. Penerimaan negara diperoleh dari penerimaan pajak yang telah mencapai Rp 1.708 triliun atau 71,6 persen dari outlook APBN dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang telah mencapai Rp 402,4 triliun atau 84,3 persen dari outlook.

Sementara dari sisi belanja negara, Purbaya merinci hingga Oktober 2025 telah mencapai Rp 2.593 triliun atau 73,5 persen. Belanja negara ini terdiri dari belanja pemerintah pusat mencapai Rp 1.879,9 triliun atau 70,6 persen dari outlook APBN 2025 dan transfer ke daerah mencapai Rp 713,4 triliun atau 82,6 persen.

"Belanja ini diprioritaskan untuk menjaga daya beli mendukung infrastruktur dan mengawal reformasi struktural," ujar Purbaya.

Purbaya memastikan Kementerian Keuangan akan melakukan pemantauan lebih detail dan juga di sisi belanja kementerian dan lembaga (K/L) dan transfer ke daerah.