Menlu Sugiono Tegaskan Komitmen Indonesia Bantu Palestina, Siap Tampung Korban Perang Gaza untuk Pengobatan

12 Apr 2025

IVOOX.id – Menteri Luar Negeri Sugiono menyatakan bahwa pernyataan Presiden Prabowo Subianto tentang kesiapan Indonesia membantu warga Gaza merupakan wujud nyata dari komitmen jangka panjang Indonesia dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina. Sugiono menekankan bahwa sikap ini bukan hal baru, melainkan kelanjutan dari prinsip politik luar negeri Indonesia yang konsisten memperjuangkan kemerdekaan bangsa-bangsa yang tertindas.

“Melalui pernyataannya, Presiden ingin menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk membantu perjuangan Palestina. Solidaritas rakyat dan Pemerintah Indonesia ditunjukkan melalui berbagai bantuan dalam bentuk peningkatan kapasitas, pembangunan infrastruktur, dan tentunya bantuan kemanusiaan,” ujar Sugiono dalam keterangan resmi yang diterima ivoox.id Jumat (11/4/2025).

Sugiono menambahkan bahwa Indonesia selama ini selalu mendorong penyelesaian konflik Palestina-Israel melalui pendekatan damai, dengan menjunjung tinggi prinsip Solusi Dua Negara. Dalam pandangan pemerintah Indonesia, penghentian segala bentuk kekerasan adalah hal mendesak yang harus segera diwujudkan oleh semua pihak yang terlibat dalam konflik.

“Indonesia juga senantiasa konsisten mendorong penyelesaian konflik Palestina-Israel berdasarkan prinsip Solusi Dua Negara, dan mendorong penghentian segala bentuk kekerasan,” ujarnya.

Lebih jauh, Sugiono menyampaikan kesiapan Indonesia untuk mengambil peran lebih besar dalam krisis kemanusiaan yang terjadi, termasuk jika diminta oleh pihak-pihak terkait. Dalam hal ini, Indonesia bersedia menerima korban perang dari Gaza, terutama warga sipil yang membutuhkan perawatan medis dan pemulihan psikologis.

“Apabila semua pihak menghendaki dan menyetujui, Indonesia juga siap menerima korban perang, terutama warga sipil, untuk melakukan pengobatan dan perawatan di Indonesia. Selain korban luka, Indonesia siap menerima anak yatim piatu korban perang yang memerlukan perawatan karena trauma yang mereka alami,” kata Menlu Sugiono.

Indonesia sendiri bukan satu-satunya negara yang menunjukkan empati terhadap penderitaan warga Palestina. Negara-negara seperti Mesir, Turki, Qatar, dan Uni Emirat Arab telah lebih dulu menerima korban perang Gaza di wilayah mereka. Indonesia pun telah mengirimkan tim medis dari TNI ke Mesir dan Gaza untuk melaksanakan misi kemanusiaan secara langsung.

“Sebagaimana diketahui, beberapa negara (misalnya Mesir, Turki, Qatar dan UAE) telah menerima Warga Palestina yang telah menjadi korban Perang Gaza. Bahkan Indonesia telah mengirimkan Tim Kesehatan TNI ke Mesir dan Gaza untuk melaksanakan misi kemanusiaan tersebut,” katanya.

Namun, Sugiono menegaskan bahwa niat Indonesia untuk menerima korban perang hanya bersifat sementara. Tidak ada upaya sedikit pun untuk memindahkan warga Palestina secara permanen dari tanah kelahiran mereka. Indonesia sangat menolak segala bentuk relokasi paksa yang bertujuan mengubah demografi Gaza.

“Sesuai arahan Presiden, keberadaan mereka di Indonesia bersifat sementara dan sama sekali tidak dimaksudkan untuk ‘memindahkan’ Warga Palestina tersebut dari Tanah Airnya. Saya ingin menegaskan sekali lagi bahwa Indonesia menolak setiap upaya yang akan merekolasi atau memindahkan Warga Palestina dari Tanah Airnya. Setiap upaya yang mengubah ‘demografi’ Gaza merupakan pelanggaran hukum internasional,” ujarnya.

Dalam konteks ini, pemerintah Indonesia terus menjalin komunikasi intensif dengan berbagai negara, termasuk Pemerintah Palestina sendiri. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa seluruh tindakan yang dilakukan benar-benar sejalan dengan kepentingan rakyat Palestina dan mendapat dukungan dari negara-negara di kawasan.

“Sehubungan dengan hal itu, Indonesia sedang melakukan konsultasi dengan berbagai negara, terutama dengan Pemerintah Palestina. Indonesia juga perlu memastikan bahwa semua langkah tersebut sepenuhnya dilakukan untuk kepentingan rakyat Palestina dan mendapat dukungan negara–negara di Kawasan,” kata Sugiono.

Di tingkat nasional, Kementerian Luar Negeri juga akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk menindaklanjuti arahan Presiden, khususnya dalam menyiapkan aspek teknis seperti keberangkatan dan kepulangan para korban perang tersebut. Menurut Sugiono, waktu pelaksanaan rencana ini akan ditentukan setelah semua konsultasi dan persiapan teknis selesai dilakukan.

“Saat ini, Pemerintah Indonesia sedang melanjutkan konsultasi dengan berbagai negara dan persiapan di dalam negeri sebelum pelaksanaan rencana tersebut,” kata Sugiono.

Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong