Menperin: Manufaktur Kembali Jadi Tumpuan Utama Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II

06 Aug 2019

IVOOX.id, Jakarta - Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan industri manufaktur menjadi tumpuan utama pada struktur produk domestik bruto (PDB) nasional di triwulan II tahun 2019. Tercatat sumbangsih industri ini pada PDB mencapai 19,52 persen secara tahunan (yoy).

Karenanya, Airlangga menyatakan akan terus mendorong industri manufaktur agar mampu tumbuh dengan optimal. Dikatakannya, ada tiga sektor yang menopang pertumbuhan industri pengolahan nonmigas pada kuartal dua tahun tersebut yaitu industri tekstil dan produk tekstil (TPT) yang tumbuh hingga 20,71 persen. Kemudian industri kertas dan barang dari kertas, percetakan dan reproduksi media rekaman yang tumbuh mencapai 12,49 persen. Dan diikuti industri makanan dan minuman tumbuh sebesar 7,99 persen.

"Kinerja industri manufaktur kita masih tumbuh positif. Semangat dan kepercayaan diri dari pelaku usaha untuk investasi dan ekspansi juga masih tinggi," kata Airlangga di Jakarta, Selasa (6/8).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis kemarin, industri pengolahan merupakan sumber pertumbuhan tertinggi pada perekonomian nasional di triwulan II 2019 yaitu sebesar 0,74 persen. Sektor lainnya yang turut berkontribusi, di antaranya pertanian 0,71 persen, perdagangan 0,61 persen, dan konstruksi 0,55 persen.

Dikatakannya, bahwa kinerja sektor-sektor manufaktur tersebut mampu melampaui pertumbuhan ekonomi di periode yang sama. Secara keseluruhan, pada triwulan II 2019, industri pengolahan nonmigas tumbuh 3,98 persen y-on-y. Salah satu yang paling dianggap potensial dan akan terus melanjutkan tren positifnya adalah industri TPT.

Menurut Airlangga hal itu terjadi lantaran struktur industri TPT sudah terintegrasi dari hulu sampai hilir. Selain itu produknya juga dikenal memiliki kualitas yang baik di pasar internasional.

Kementerian Perindustrian mencatat kinerja ekspor industri TPT nasional dalam kurun tiga tahun terakhir terus menanjak. Pada tahun 2016, berada di angka USD11,87 miliar kemudian di tahun 2017 menyentuh USD12,59 miliar dengan surplus USD5 miliar. Tren ini berlanjut sampai dengan 2018 dengan nilai ekspor USD13,27 miliar.

"Berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0, industri TPT merupakan satu dari lima sektor manufaktur yang sedang diprioritaskan pengembangannya sebagai sektor pionir dalam penerapan industri 4.0," jelasnya.

Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong