IVOOX.id, Los Angeles - Meta telah melatih dan akan merilis model kecerdasan buatan (AI) baru untuk para peneliti dan ilmuwan, CEO Mark Zuckerberg mengumumkan pada hari Jumat.

Model yang disebut LLaMA ini dimaksudkan untuk membantu para ilmuwan dan insinyur mengeksplorasi aplikasi untuk AI seperti menjawab pertanyaan dan meringkas dokumen.

Perilisan model baru Meta, yang dikembangkan oleh tim Fundamental AI Research (FAIR), hadir ketika perusahaan teknologi besar dan perusahaan rintisan bermodal besar sama-sama berlomba untuk memamerkan kemajuan dalam teknik kecerdasan buatan dan mengintegrasikan teknologi tersebut ke dalam produk komersial.

Model bahasa besar yang dikembangkan Meta mendukung aplikasi seperti ChatGPT OpenAI, Microsoft Bing AI, dan Google Bard yang belum dirilis.

Dalam postingannya, Zuckerberg mengatakan teknologi LLM pada akhirnya bisa memecahkan masalah matematika atau melakukan penelitian ilmiah.

“LLM telah menunjukkan banyak janji dalam menghasilkan teks, melakukan percakapan, meringkas materi tertulis, dan tugas yang lebih rumit seperti memecahkan teorema matematika atau memprediksi struktur protein,” tulis Zuckerberg pada hari Jumat.

Meta mengatakan bahwa LLM-nya dibedakan dalam beberapa cara dari model kompetitif.

Pertama, dikatakan akan hadir dalam beberapa ukuran, dari 7 miliar parameter hingga 65 miliar parameter. Model yang lebih besar telah berhasil dalam beberapa tahun terakhir dalam memperluas kemampuan teknologi, tetapi harganya lebih mahal untuk dioperasikan, sebuah fase yang oleh para peneliti disebut "inferensi".

Obrolan-GPT 3 OpenAI memiliki 175 miliar parameter, misalnya.

Meta juga mengatakan akan membuat modelnya tersedia untuk publik penelitian dan mengambil aplikasi dari para peneliti. Model yang mendasari LaMDA Google dan ChatGPT OpenAI tidak bersifat publik.

"Meta berkomitmen untuk model penelitian terbuka ini dan kami akan membuat model baru kami tersedia untuk komunitas penelitian AI," tulis Zuckerberg.(CNBC)