MUI Nonaktifkan Dua Anggotanya yang Terindikasi Terkait dengan NGO Pro Israel

19 Jul 2024

IVOOX.id – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan dua anggota Komisi Fatwa MUI yang dinonaktifkan telah terkonfirmasi pernah berkunjung ke Kedutaan Besar Israel di Singapura pada tahun lalu. Keduanya disebut terafiliasi dengan NGO yang visinya ingin membangun hubungan diplomatik dengan Israel.

"Ini cukup bagi kita untuk menonaktifkan keduanya, sambil kita akan meminta penjelasan lebih lanjut. Kita sudah komunikasikan dengan keduanya," ujar Ketua MUI bidang Fatwa Prof Muhammad Asrorun Ni'am Sholeh dikutip dari Antara, Kamis (19/7/2024).

Dua anggota Komisi Fatwa MUI yakni MA dan AR dinonaktifkan karena diduga terlibat dengan sebuah organisasi (NGO) yang terafiliasi dengan Israel.

Dari hasil konsolidasi internal MUI, diketahui ada NGO bentukan beberapa orang yang salah satu visinya membangun hubungan diplomatik dengan Israel.

"Karena sikap kelembagaan MUI jelas mengutuk tindakan genosida yang dilakukan Israel serta mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa Palestina. Pengurus itu jelas bertentangan dengan MUI dan konstitusi," katanya.

Lebih lanjut, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengungkapkan telah melakukan penelusuran dan profiling pada keduanya.

Selain itu, MUI juga telah mengkonfirmasi kepada kedua anggota tersebut mengenai informasi keterlibatan mereka dalam NGO yang terafiliasi dengan Israel.

Ni'am menegaskan hasil dari penelusuran tersebut sudah valid dan terkonfirmasi bahwa kedua anggota tersebut memang terbukti berada di organisasi yang terafiliasi dengan Israel.

Pengasuh Pondok Pesantren An-Nahdlah, Depok, Jawa Barat ini juga menerangkan bahwa kedua anggota tersebut juga kedapatan telah berkunjung ke Kedutaan Besar Israel di Singapura tahun lalu.

​​​​​Ia menegaskan langkah selanjutnya terhadap nasib kedua pengurus Komisi Fatwa itu akan dilakukan dengan mekanisme organisasi di MUI.

Sementara itu, Sekjen MUI Amirsyah Tambunan mengajak semua Ormas dan masyarakat pada umumnya untuk bersikap hati-hati terhadap berbagai upaya yang dilakukan oleh siapapun, kelompok manapun, yang mencoba melemahkan perjuangan membela Palestina.

"kita jangan sampai terjebak dengan istilah iming-iming dan rayu-rayuan itu," kata Amirsyah.

Mengutip Antara, Ketua MUI bidang Fatwa Prof Muhammad Asrorun Ni'am Sholeh mengumumkan penonaktifan dua anggota MUI tersebut di Padang, Rabu (17/7/2024). Namun ia tidak merinci identitas kedua nama tersebut karena saat ini masih dalam tahap penelusuran oleh MUI Pusat.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) periode 2014–2017 tersebut menegaskan langkah menonaktifkan dua nama yang diduga berkaitan dengan organisasi tersebut untuk kepentingan klarifikasi setelah pertemuan kader NU dengan Presiden Israel.

Ia mengatakan dua nama tersebut sama sekali tidak ikut berangkat ke Israel bertemu Presiden Isaac Herzog. Namun, keduanya tergabung dalam sebuah organisasi yang di dalamnya terafiliasi Yahudi.

"Pada tahun kemarin dia melakukan kunjungan ke Dubes Israel di Singapura," ujar Asrorun.

Terkait pertemuan lima kader NU dengan Presiden Israel, MUI mengutuk keras langkah tersebut karena dinilai sama sekali tidak mempertimbangkan situasi yang sedang terjadi.

"MUI mengutuk karena dia tidak sensitif," kata dia.

Menurutnya, pihak-pihak yang ikut hadir bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog sudah memberikan klarifikasi dan menerima sanksi.

Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong