Pegawai Bandara Ngurah Rai Mogok Kerja Tiga Hari

19 Aug 2024

IVOOX.id – Ratusan pegawai di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang berada di bawah naungan Angkasa Pura Supports (APS) melakukan aksi mogok kerja selama tiga hari ke depan.

Ketua Umum Serikat Pekerja Mandiri Angkasa Pura Supports Made Dodik Satriawan mengatakan, aksi ini dilakukan agar pihak APS segera menghapus kata project dalam Surat Keputusan Karyawan Tetap Project, yang membuat nasib mereka abu-abu.

“Bahasa di SK ada kata project itu sangat abu-abu karena yang seharusnya perjanjian kerja berlaku sampai pensiun, tapi menjadi dari 2022 hanya bekerja sampai 2026, lalu setelah itu ke mana, kan kerisauan bagi teman-teman,” katanya, dikutip dari Antara, Senin (19/8/2024).

Karena itu tiap pergantian jam kerja sebanyak 250 karyawan sesuai shift kerjanya akan melakukan mogok kerja agar penyedia jasa segera mengubah surat keputusan karyawan tetap menjadi permanen.

Dodik menjelaskan, karyawan yang ditempatkan di Bandara I Gusti Ngurah Rai ini tidak meminta Angkasa Pura Supports langsung menerapkan permohonan mereka, namun setidaknya memberi mereka kepastian soal tuntutannya.

“Bisa di-iya-kan dulu, sesudah itu seperti apa teknisnya kami memahami yang namanya cabang harus berkoordinasi ke pusat, itu kami bijaksanai,” ujarnya.

Sebanyak 250 karyawan yang melakukan mogok kerja secara bergilir sesuai shift kerja tersebut mengaku sudah mempelajari kondisi ini sejak tiga tahun, namun seiring waktu mereka menyadari banyaknya kejanggalan yang tidak sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan.

Aksi ini dinilai sebagai tindakan paling profesional yang dapat mereka lakukan, dengan harapan penghapusan kata project di surat keputusan pegawai tetap dapat berdampak ke hak mereka yang belum didapatkan.

Wakil Ketua I Serikat Pekerja Mandiri Angkasa Pura Supports I Nengah Lacur menambahkan, beberapa kasus hak yang tidak diperoleh karyawan tetap seperti kompensasi ketika bekerja sampai di tahun ke-13, kemudian hak cuti, dan tunjangan kerja.

“Yang mungkin disegani atau ditakuti dengan gampang diberikan cuti, tapi yang baru susahnya luar biasa, bahkan kemarin ada yang cuti karena orang tua kandungnya meninggal dunia itu dipersulit padahal ada hak cuti dan punya alasan penting,” katanya.

“Lalu seperti karyawan tetap kan harusnya mendapatkan tunjangan, tunjangan masa kerja dan tunjangan keluarga, lalu pengganti cuti seperti berupa nominal kan harus dibayarkan,” katanya.

Karena itu serikat pekerja memutuskan untuk mogok kerja selama tiga hari sembari memantau situasi Bandara I Gusti Ngurah Rai yang kehilangan separuh lebih tenaga kerjanya karena aksi ini.

Nengah Lacur menyebutkan, komposisi karyawan Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan Angkasa Pura Supports sekitar 1:5 sehingga pada situasi tertentu berpotensi terjadi keterlambatan layanan karena kurangnya pegawai.

Terpisah, General Manager (GM) Bandara I Gusti Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan memastikan bandara tetap beroperasi normal meskipun sebagian besar karyawan melakukan aksi mogok kerja sejak pagi tadi.

“Operasional bandara tetap berjalan normal seperti biasa, serta tidak terdapat kendala dalam pelaksanaan pelayanan kepada para pengguna jasa bandara,” katanya di Kabupaten Badung, Senin (19/8/2024), dikutip dari Antara.

Diketahui aksi mogok kerja dilakukan oleh sejumlah karyawan di Bandara I Gusti Ngurah Rai yang berada di bawah naungan Angkasa Pura Supports (APS), dimana setiap pergantian shift kerja sebanyak 250 orang tidak akan datang ke unitnya untuk bekerja, melainkan mengikuti aksi mogok di area parkir sepeda motor bandara.

Handy mengatakan sejauh ini kondisi pelayanan di bandara dapat terkendali dengan memaksimalkan karyawan organik dari bandara yang secara rata-rata perbandingan jumlahnya 1:2 dengan tenaga kerja dari APS.

Pihak bandara mengaku sudah mendapat surat rencana melakukan mogok kerja sebelumnya, sehingga dapat mengatur strategi. “Yang utama bandara tidak boleh tutup, tidak boleh terganggu. Syukurnya, pagi ini atas dukungan berbagai pihak semua bisa berjalan, operasional berjalan dengan normal dengan saat ini diisi oleh pegawai organik dan pegawai lainnya yang tidak ikut aksi,” ujarnya.

Handy juga mengatakan sudah berkoordinasi dengan mitranya yaitu APS yang berjanji akan bertanggung jawab.

Ia mengingatkan bandara adalah objek vital yang harus selalu memberikan layanan optimal, sehingga diharapkan mitranya selaku penyedia tenaga kerja segera menemukan solusi.

“Respons mereka mau bertanggung jawab, mereka berusaha memastikan untuk memenuhi. Saya belum tahu tiga hari ke depan, karena harusnya ditanya ke Angkasa Pura Supports,“ kata Handy.

Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong