Pemerintah Rayu Investor Garap 108 Cekungan Migas Demi Capai Target 1 juta Barel

26 Nov 2025

IVOOX.id – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengatakan Indonesia memiliki potensi garapan migas nasional yang melimpah. Potensi besar ini diharapkan menarik investor migas untuk dapat melakukan investasi di Indonesia. 

Yuliot mengatakan untuk memperkuat ketahanan energi, Pemerintah menargetkan peningkatan produksi sebesar 1 juta barel minyak per hari (bph) dan 12 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD).

Untuk menopang pencapaian target tersebut, Pemerintah menyoroti besarnya potensi migas nasional yang mencapai 128 cekungan migas yang telah teridentifikasi di seluruh Indonesia. Namun dari 128 cekungan migas yang telah teridentifikasi itu, hanya 20 yang telah dikembangkan, 108 sisanya merupakan area yang kaya data dan peluang.

"Pada tahun 2025 dan 2026, Pemerintah mengalokasikan anggaran yang signifikan dan memberdayakan Badan Geologi untuk melakukan survei 2D dan 3D tingkat lanjut, yang membuka jalan bagi eksplorasi untuk membuka potensi sumber daya ini," ujar Yuliot pada Grand Launching of Indonesia Oil and Gas Exploration di Jakarta, Selasa (25/11/2025).

Untuk mendukung iklim investasi yang baik, Pemerintah kata ia telah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dan Peraturan Menteri ESDM No. 14 Tahun 2025 tentang Kerja Sama Pengelolaan Sebagian Wilayah Kerja untuk Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi, yang membuka jalan bagi kerja sama yang transparan dan efisien.

Kementerian ESDM kata ia juga telah menyiapkan 75 blok migas yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan wilayah lepas pantai. Seluruh blok ini telah siap dikembangkan melalui mekanisme penugasan atau lelang reguler. Saat ini, imbuh Yuliot, terdapat 9 blok minyak dan gas bumi yang telah ditunjuk untuk dapat dikembangkan oleh badan usaha, serta sejumlah blok lainnya akan menyusul.

Tidak hanya itu, Pemerintah juga menjalankan strategi untuk meningkatkan produksi minyak bumi yang berfokus pada identifikasi dan evaluasi cadangan yang belum ditemukan. Selain itu, juga diterapkan teknik Enhanced Oil Recovery (EOR) dan waterflood di lapangan-lapangan yang menjanjikan, serta optimalisasi pemanfaatan sumur-sumur yang tidak terpakai.

"Selain meningkatkan produksi migas, Pemerintah juga tengah membangun infrastruktur, meliputi jaringan pipa transmisi dan distribusi migas dari wilayah kerja ke kawasan industri, peningkatan kapasitas kilang minyak dalam negeri, tangki penyimpanan minyak, serta peningkatan jumlah pengiriman kargo migas," katanya.

Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong