Pemprov Bengkulu Perketat Wisata Pulau Tikus Usai Kapal Wisata Karam di Pantai Malabero

13 May 2025

IVOOX.id – Pemerintah Provinsi Bengkulu memperketat akses wisata ke destinasi Pulau Tikus Kota Bengkulu usai kejadian kapal wisata yang karam diterjang gelombang laut pada Minggu 11 Mei 2025.

"Kita memperketat, tapi tidak menutup, Karena bagaimanapun juga musibah itu terjadi di mana pun saja, tapi ketika ada kelalaian di sana ada pelanggaran di sana harus ditindak," kata Gubernur Bengkulu Helmi Hasan di Bengkulu, Senin (12/5/2025), dikutip dari Antara.

Gubernur Helmi Hasan menegaskan kejadian seperti itu tidak boleh terulang, harus ada perbaikan dari sisi keamanan, menekan risiko yang membahayakan keselamatan.

"Dan tentu kepolisian harus menegakkan hukum, dan kepolisian sudah melakukan langkah-langkah hukum yang harus dilakukan. Dan kemudian ketika ada kesalahan yang dilakukan oleh siapa pun di republik ini tentu akan ada tindakan-tindakan hukum yang akan dilakukan dan tentu saja hal seperti ini tidak boleh terulang kembali," kata Helmi Hasan.

Gubernur Helmi Hasan pun menyampaikan belasungkawa mendalam bagi korban dan keluarga korban. Helmi juga mengajak seluruh masyarakat mendoakan yang terbaik bagi korban dan keluarga korban.

"Tidak ada orang yang menginginkan musibah ini, maka semua menyatakan duka yang mendalam dan mendoakan semoga yang meninggal dunia ditempatkan di surganya Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dan kepada masyarakat untuk mendoakan yang terbaik," kata dia.

Sementara, korban meninggal dunia akibat tenggelamnya kapal wisata Tiga Putra di perairan laut pantai Malabero, Kota Bengkulu, bertambah menjadi delapan orang.

Satu korban tambahan yang dinyatakan meninggal dunia yaitu Silvia Alvionita (27) warga Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, setelah mendapatkan perawatan di ruang ICU Rumah Sakit Bhayangkara Kota Bengkulu.

"Ya benar, korban meninggal sekitar jam 20.30 malam tadi," kata Wakil Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Kota Bengkulu Dokter Debby saat dikonfirmasi di Bengkulu, Senin (12/5/2025), dikutip dari Antara.

Ia menyebut bahwa korban sejak dievakuasi hingga dibawa ke rumah sakit dalam kondisi tidak sadarkan diri.

Dengan meninggalkan Silvia, menambah jumlah korban yang dinyatakan meninggal dunia akibat kapal karam tersebut.

Tujuh orang korban lain yang sebelumnya dinyatakan meninggal dunia yaitu Riska Nurjanah (28) asal Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, Ratna Kurniati (28) warga Kota Bengkulu, Tesya (20) warga Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu.

Kemudian, Nesya (27) warga Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Arva Richi Dekry (29) warga Padang Utara, Provinsi Sumatera Barat, serta Yuni Saputri warga Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu dan Suwantra yang merupakan warga Kabupaten Muaro Bungo, Provinsi Jambi.

Mengutip Antara, Kepolisian Resort Kota (Polresta) Bengkulu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terhadap kapal yang membawa 104 wisatawan termasuk anak buah kapal (ABK) yang karam di perairan Pantai Malabero pada Minggu sore (11/5/2025).

Olah TKP tersebut dilakukan oleh tim Inafis Polresta Bengkulu pada Senin (12/5/2025) sekaligus memasang garis polisi di kapal wisata Tiga Putra tersebut.

Pada olah TKP yang dilakukan, personel melakukan pengukuran terhadap kapal guna memastikan berapa panjang dan lebar kapal yang ditumpangi oleh 104 orang tersebut.

Sebelum dilakukan olah TKP, Personel Bengkulu membawa pemilik jasa perjalanan sekaligus nakhoda serta lima anak buah kapal (ABK) kapal ke Gedung Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polresta Bengkulu untuk dilakukan pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut.

Enam orang yang menjalani pemeriksaan yaitu Edi Susanto, Rahmad, Andri, Yandi, Dedek dan Fandi.

Selain melakukan pemeriksaan terhadap enam orang tersebut, Polresta Bengkulu juga memastikan untuk menutup akses sementara akses perjalanan ke Pulau Tikus menggunakan kapal wisata 3 Putra.

Diketahui, kapal yang mengangkut wisatawan pulau tikus tenggelam di perairan laut pantai Malabero Kota Bengkulu, Minggu (11/4) sekitar pukul 16.00 WIB.

Berdasarkan informasi yang diterima, peristiwa tersebut bermula saat wisatawan tersebut pulang dari Pulau Tikus menuju ke kota Bengkulu, namun saat di perairan laut Malabero, kapal yang dikendarai mereka mengalami mesin mati.

Setelah mesin mati, kapal tersebut di terjang ombak yang kencang sehingga kapal wisatawan mengalami kebocoran sehingga tenggelam.

Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong