Pendaki Belanda yang Terjatuh di Gunung Rinjani Dievakuasi Helikopter, Sebelumnya Pendaki Swiss

18 Jul 2025

IVOOX.id – Seorang pendaki wanita berkebangsaan Belanda, Sarah Tamar van Hulten yang dilaporkan terjatuh di jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak, Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat berhasil di evakuasi dengan selamat menggunakan helikopter pada Kamis (17/7/2025).

Kepala Kantor SAR Mataram Muhamad Hariyadi mengatakan pendaki asal Belanda yang terjatuh di Rinjani sudah berhasil di evakuasi menggunakan helikopter yang didatangkan dari Bali.

"Helikopter milik SGi Air Bali lepas landas dari Bali pada pukul 15:45 WITA. Tak lama berselang, pada pukul 16:41 WITA helikopter berhasil mendarat di lokasi kejadian dan segera dilakukan proses evakuasi korban," ujarnya melalui keterangan tertulis di Mataram, Kamis (17/7/2025), dikutip dari Antara.

"Pada pukul 16:52 WITA, helikopter kembali lepas landas dari Gunung Rinjani membawa korban beserta seorang pendamping menuju Rumah Sakit BIMC Kuta, Denpasar-Bali," sambungnya.

Ia menjelaskan Kantor SAR Mataram menerima laporan ini dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) pada pukul 14:00 Wita.

"Tanpa menunda, kami langsung memberangkatkan Tim Rescue Pos SAR Kayangan berjumlah lima orang menggunakan truk personel lengkap dengan peralatan mountaineering, komunikasi, medis, dan pendukung lainnya," terang Hariyadi.

Menyadari urgensi situasi, pihaknya segera berkoordinasi dengan pihak SGi Air Bali dan Kepala Kantor SAR Denpasar untuk pengerahan helikopter.

Sementara, Kepala Kantor SAR Denpasar I Nyoman Sidakarya mengatakan pada pukul 17:29 WITA, helikopter mendarat di helipad SGi Air Bali dengan membawa total lima orang, terdiri atas dua kru helikopter, satu dokter, korban, dan satu pendamping korban.

"Korban berhasil dievakuasi dengan selamat, selanjutnya langsung dibawa menuju Rumah Sakit BIMC menggunakan ambulans milik klinik Nusa Medica untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut," tandas I Nyoman Sidakarya, dikutip dari Antara.

Operasi SAR ini melibatkan berbagai unsur, yaitu Kantor SAR Mataram, Kantor SAR Denpasar, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), SGi Air Bali, Rumah Sakit BIMC, Klinik Nusa Medica, TNI, Polri, BPBD, Bali Air, Unit SAR Lombok Timur, EMHC, Rinjani Squad, Damkar, Relawan Rinjani, porter, guide, dan unsur terkait lainnya.

Sebagai informasi, korban terdaftar mendaki Rinjani melalui Jalur Sembalun pada 16 Juli 2025 dan turun ke Danau Segara Anak tanggal 17 Juli 2025. Korban melaporkan mengalami kecelakaan/terjatuh di jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak dan meminta bantuan evakuasi.

Pendaki Swiss Terjatuh di Rinjani Dievakuasi Helikopter

Sehari sebelumnya, pendaki asal Swiss, Benedikt Emmenegger yang dilaporkan mengalami kecelakaan di Gunung Rinjani Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Rabu (16/7/2025), berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat melalui jalur udara menggunakan helikopter.

Tim SAR gabungan berkoordinasi dengan pihak Bali Air untuk mengerahkan helikopter dalam upaya penyelamatan ini.

Kepala Kantor SAR Mataram Muhamad Hariyadi selaku SAR Mission Coordinator (SMC) memaparkan, helikopter Bali Air yang diterbangkan dari Bali berhasil mendarat pada pukul 16.44 Wita di sekitar jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak, dekat dengan lokasi korban berada.

"Emmenegger diterbangkan menuju Rumah Sakit BIMC Kuta, Denpasar-Bali untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut," kata Hariyadi di Mataram, dikutip dari Antara, Rabu (16/7/2025).

Helikopter yang membawa korban didampingi anaknya dan seorang dokter asal Spanyol tiba di helly pad Bali Air pada pukul 17.30 WITA, selanjutnya korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit BIMC.

Menurut keterangan dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), korban memulai pendakian pada Selasa (15/7/2025), melalui jalur Sembalun. Laporan kecelakaan diterima BTNGR pada Rabu (16/7/2025), sekitar pukul 11.25 WITA dari guide dan porter yang mendampingi Emmenegger.

Lokasi kejadian diperkirakan sekitar 25 menit sebelum Jembatan Besi menuju Danau Segara Anak. Informasi ini kemudian segera diteruskan ke Kantor SAR Mataram.

"Tim rescue dari Kantor SAR Mataram dan Pos SAR Kayangan segera dikerahkan untuk melaksanakan evakuasi," ucapnya.

Mereka dilengkapi dengan berbagai perlengkapan seperti peralatan mountaineering, komunikasi, medis, evakuasi, kendaraan operasional, dan pendukung lainnya.

Operasi penyelamatan yang kompleks ini melibatkan koordinasi lintas instansi dan berbagai unsur, termasuk Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), TNI, Polri, BPBD, Bali Air, Unit SAR Lombok Timur, EMHC, Rinjani Squad, Damkar, Relawan Rinjani, porter, guide, dan unsur terkait lainnya. Sinergi tim gabungan ini menjadi kunci keberhasilan evakuasi korban dari medan yang sulit di Gunung Rinjani.

"Sesuai SOP, koordinasi dan respons cepat, target selamat dengan evakuasi medis udara (EMU) ke Rumah Sakit BIMC, serta dengan support dari Kantor SAR Denpasar," katanya.

Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong