IVOOX.id, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan pertumbuhan kredit pada bulan April lalu tumbuh 8,94 persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2017 (yoy), dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 8,54 persen.

Namun, dalam pernyataan tertulis yang dirilis Rabu (23/5), OJK juga mengakui rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) pada bulan April meningkat menjadi sebesar 2,79 persen dari total kredit, dibandingkan dengan rasio NPL Maret yang sebesar 2,75 persen.

Meski demikian, OJK mengklaim rasio NPL pada April tersebut menunjukkan bahwa risiko pasar dan kredit tetap terkelola. "OJK percaya sektor layanan finansial masih dalam kondisi yang cukup bagus untuk memitigasi dampak dari dinamisnya pasar finansial global," demikian menurut OJK.