PGI Sampaikan Duka Mendalam atas Wafatnya Paus Fransiskus, Gembala Kemanusiaan yang Dicintai Dunia

22 Apr 2025

IVOOX.id – Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyampaikan rasa duka yang amat mendalam atas wafatnya Sri Paus Fransiskus, SJ, Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik dunia. Sosok Paus Fransiskus dikenang bukan hanya sebagai pemimpin gereja ke-266, tetapi sebagai gembala kemanusiaan yang menjadikan kasih dan keadilan sebagai pusat pelayanannya.

Jorge Mario Bergoglio, putra Argentina yang sederhana, dipandang PGI sebagai figur profetik di tengah dunia yang dilanda krisis identitas, eksklusi ekonomi, dan agama yang sering kehilangan wajah cinta. Ia menolak kemewahan hidup Vatikan dan lebih memilih jalan Yesus yang penuh kesederhanaan. Ia bukan pangeran gereja, tetapi sahabat para pengungsi, pembela lingkungan, dan pejuang damai tanpa pamrih.

Paus Fransiskus dikenal memiliki kedekatan khusus dengan Indonesia. Dalam berbagai pernyataannya, ia memuji Indonesia sebagai contoh kerukunan antaragama yang patut dicontoh dunia. Baginya, pluralisme bukan sekadar ditoleransi, tetapi dirawat dan dirayakan. Ia mengajarkan bahwa damai bukan hanya soal ketiadaan konflik, tetapi hadirnya keadilan yang nyata.

PGI menyebut kepergian Paus Fransiskus sebagai kehilangan besar, bukan hanya bagi umat Katolik, tetapi bagi seluruh umat manusia. Ia dikenang sebagai figur ayah bagi dunia, yang dengan kasih dan spiritualitasnya menjangkau semua orang tanpa memandang latar belakang.

“Dunia tidak hanya berduka karena kehilangan seorang Paus,” tulis pernyataan resmi PGI yang diterima ivoox.id Selasa (22/4/2025), “tetapi karena kehilangan jantung moral yang berdetak bagi mereka yang tak bersuara.”

Dalam pandangan PGI, Paus Fransiskus adalah simbol pengharapan yang tidak muncul dari menara gading, tetapi dari lorong-lorong kehidupan rakyat –tempat di mana penderitaan, ketidakadilan, dan kasih bertemu. Ia hadir bukan hanya sebagai pengkhotbah, tetapi sebagai sahabat yang turut menangis dan merasakan luka dunia.

PGI mengenang Paus Fransiskus bukan hanya dari ensiklik, kutipan, atau kunjungan fisiknya ke Indonesia, tetapi dari inspirasi lintas iman yang ia tinggalkan –sebuah semangat untuk menyatukan, bukan memisahkan; untuk mencintai tanpa syarat, bukan menghakimi dari kejauhan.

“Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kepada seluruh umat Katolik di Indonesia dan dunia. Warisan kasih, iman, dan harapan Paus Fransiskus akan terus hidup dan menginspirasi,” ujar PGI. “Fratelli Tutti, kita semua bersaudara. Duka ini adalah duka bersama. Tapi dari duka yang dalam, bangkitlah cinta yang lebih dalam.” Katanya.

“Selamat jalan, Paus Fransiskus. Engkau telah menyelesaikan pertandingan dengan indah. Dunia mengenangmu bukan hanya sebagai Paus, tetapi sebagai manusia yang utuh dan penuh cinta.” Kata PGI.

Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong