Prabowo, JK, serta Sejumlah Tokoh Melayat Mendiang Kwik Kian Gie di RSPAD Jakarta

30 Jul 2025

IVOOX.id – Presiden RI Prabowo Subianto menyambangi Rumah Duka Sentosa di Kompleks RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Rabu, 30 Juli 2025, siang, untuk melayat dan menyampaikan belasungkawa atas wafatnya ekonom senior dan tokoh bangsa, Kwik Kian Gie.

Presiden Prabowo tiba sekitar pukul 13.30 WIB didampingi sejumlah pengawal pribadi. Ia langsung menuju ruang persemayaman jenazah via pintu B dan menyampaikan doa serta ucapan duka cita kepada pihak keluarga almarhum.

Suasana duka tampak menyelimuti area rumah duka. Ratusan karangan bunga ucapan belasungkawa menghiasi sepanjang jalur masuk hingga halaman RSPAD.

Karangan bunga datang dari berbagai tokoh nasional, di antaranya Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden Gibran Rakabuming, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Menko Hukum dan HAM Yusril Ihza Mahendra, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, hingga Ketua Dewan Perekonomian Nasional Luhut Binsar Pandjaitan.

Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan rasa duka cita mendalam atas wafatnya ekonom senior dan tokoh nasional Kwik Kian Gie. Presiden menyebut kepergian Kwik sebagai kehilangan besar bagi bangsa.

"Ya, saya datang hanya untuk menghormati, berbelasungkawa. Pak Kwik adalah tokoh bangsa yang sangat berjasa," kata Prabowo, dikutip dari Antara, Rabu (30/7/2025).

Presiden mengatakan pemikiran Kwik Kian Gie sangat membela dan mempertahankan ekonomi nasional dan bangsa Indonesia sangat kehilangan tokoh luar biasa.

Presiden juga mengungkapkan hubungan kedekatannya secara pribadi dengan almarhum Kwik Kian Gie.

Menurutnya, Kwik Kian Gie kerap memberikan nasihat dan masukan, bahkan masih sempat mengirim pesan beberapa hari sebelum wafat.

"Saya merasa dekat sama beliau. Beliau banyak kasih nasihat ke saya. Bahkan beberapa hari lalu pun masih mengirim WA, memberi saran-saran," katanya.

Prabowo menegaskan Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya. "Saya kira itu yang bisa saya sampaikan. Indonesia kehilangan putra terbaik," ucapnya menutup pernyataan.

Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) yang turut melayat di kesempatan berbeda mengenang Kwik Kian Gie sebagai sosok ekonom yang sangat kritis.

"Beliau ekonom yang kritis, sangat kritis, tapi ekonom yang baik," kata JK dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (30/7/2025), dikutip dari Antara.

JK melayat jenazah Kwik Kian Gie didampingi mantan Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin di Rumah Duka Sentosa RSPAD Jakarta, Selasa (29/7/2025) malam.

JK menyebut sikap kritis Kwik Kian Gie tidak hanya diperlihatkan saat berada di luar pemerintahan, tetapi ketika juga menjadi bagian dari pemerintahan.

"Walaupun dia di pemerintahan, dia tetap kritis dan itu tidak ada soal," ujarnya.

Dia pun mengaku sering berkomunikasi dengan Kwik Kian Gie semasa hidupnya, termasuk banyak interaksi yang dilakukan selama bersama-sama di pemerintahan.

"Waktu zamannya Pak Gusdur, beliau itu Menko ekonomi. Waktu Bu Mega, dia Kepala Bappenas. Jadi kita sering sama-sama," tuturnya.

Terakhir, JK menyampaikan duka cita atas berpulangnya pakar ekonomi tersebut kepada keluarga mendiang Kwik Kian Gie.

"Saya menyampaikan duka cita atas kepergian Kwik Kian Gie," kata dia.

Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) saat melayat jenazah Kwik Kian Gie didampingi mantan Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin di Rumah Duka Sentosa RSPAD Jakarta, Selasa (29/7/2025).  (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) saat melayat jenazah Kwik Kian Gie didampingi mantan Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin di Rumah Duka Sentosa RSPAD Jakarta, Selasa (29/7/2025). (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Sementara, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengenang sosok Kwik Kian Gie, mantan Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas dan Menko Perekono​​​​​​​mian, sebagai sosok yang ingin Indonesia menjadi negara yang benar-benar berdaulat, terutama dalam bidang ekonomi.

Dikutip dari Instagram @smindrawati, di Jakarta, Selasa, 29 Juli 2025, Sri Mulyani menuturkan kenangannya bersama Kwik Kian Gie.

Pada saat krisis ekonomi dan perbankan 1997/1998 serta masa awal era reformasi, misalnya, Sri Mulyani banyak bertemu dengan Kwik Kian Gie di ruang debat publik. Kala itu, semua berfokus dan bertujuan mengatasi krisis ekonomi dan keuangan yang sangat dahsyat.

Keduanya juga banyak berinteraksi dalam peranan sebagai pejabat publik pada masa kabinet Presiden ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Sri Mulyani dan Kwik Kian Gie kerap mendiskusikan upaya mengatasi krisis dan negosiasi program Dana Moneter Internasional (IMF) maupun penanganan krisis utang negara.

“Transisi ekonomi yang saat itu sangat sulit, kompleks dan sangat dinamis yang menimbulkan dampak sosial ekonomi politik. Pak Kwik selalu berpandangan reformasi ekonomi harus berpihak kepada rakyat, dan itu menjadi dasar kuat yang beliau perjuangkan selama ini,” ujar Sri Mulyani, dikutip dari Antara.

Dia berterima kasih atas kontribusi Kwik Kian Gie kepada Indonesia dan berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan.

“Indonesia kehilangan seorang sosok yang sangat berarti, Pak Kwik Kian Gie,” ujanya lagi.

Terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan Said Abdullah mengucapkan selamat jalan kepada ekonom sekaligus mantan Menteri Koordinator (Menko) Ekonomi Kwik Kian Gie sebagai guru bangsa yang terus menyuarakan idealisme hingga akhir hayat.

"Semalam, Pak Kwik Kian Gie, meninggalkan kita di usia 90 tahun. Kita kehilangan ekonom gigih," ucap Said dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (29/7/2025), dikutip dari Antara.

Dia menilai berbagai pikiran Kwik selalu bernas dan kritis, terutama mengenai ekonomi dan politik. Bahkan, kata dia, tak peduli saat sedang berada di dalam maupun di luar kekuasaan, sikap politik dan kepribadian Kwik dinilai tidak berubah.

Menurut Said, idealisme menjadi rel penyangga sekaligus "hakim" untuk menentukan berbagai langkah Kwik.

"Kecintaannya terhadap Republik ini tidak surut dibarter oleh apa pun," tuturnya.

Saat krisis pada tahun 1997 sampai 1998, kata dia, Kwik menonjol sebagai figur terdepan mempersoalkan skema penyelesaian ala Dana Moneter Internasional (IMF) terhadap utang para obligor.

Disebutkan bahwa IMF dan sejumlah menteri di kabinet menyetujui skema pengambilalihan aset para obligor atas utang mereka di bank yang diambil alih oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).

Kala itu, dikatakan Said bahwa Kwik menilai sejumlah aset perusahaan yang disita BPPN jumlahnya tidak sebanding dengan jumlah utang, sebab asetnya jauh lebih kecil dibandingkan kewajibannya.

"Pak Kwik kalah dalam keputusan ini, namun beliau tetap berdiri dengan kepala tegak," ucap Ketua Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Banggar DPR) itu.

Oleh karena itu, dirinya menegaskan tak sejengkal pun masyarakat ragu atas nasionalisme Kwik lantaran mantan Menko tersebut meneruskan jalan pikiran Presiden pertama RI Soekarno dan Wakil Presiden pertama RI Mohammad Hatta, yang menginginkan ekonomi Indonesia sebagai bangsa bisa mandiri.

Maka dari itu, disebutkan bahwa Kwik selalu memberi perhatian besar tentang bagaimana sumber daya alam dikelola dan bagaimana cara mengelolanya.

Dengan demikian, Said menuturkan keluarga besar PDI Perjuangan sangat merasa kehilangan atas kepergian Kwik, yang turut merupakan fungsionaris PDI Perjuangan.

"Semoga Tuhan Yang Maha Esa menempatkan Pak Kwik ke tempat yang terhormat. Lantunan doa senantiasa kami panjatkan mengiringi rohmu di alam keabadian," ungkap Said.

Kwik Kian Gie wafat pada Senin, 28 Juli 2025, malam di usia 90 tahun. Ia mengembuskan napas terakhir di RS Medistra. Menurut Politikus PDIP Andreas Hugo Pareira, Kwik sudah dirawat beberapa minggu di rumah sakit akibat gangguan pencernaan

Ia merupakan seorang ahli ekonomi dan politikus Indonesia keturunan Tionghoa. Kwik menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (1999-2000) dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional & Ketua Bappenas (2001-2004).

Sebagai bentuk pengabdian di dunia pendidikan Indonesia, dia mendirikan Institut Bisnis dan Informatika Indonesia.

Ketika Megawati Soekarnoputri menjadi Ketua Umum PDI yang berubah nama menjadi PDI Perjuangan, Kwik menduduki jabatan Ketua DPP merangkap Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan dalam PDI.

Sebagai kader PDI Perjuangan, Kwik menjadi Wakil Ketua MPR RI, Menko Ekuin, Anggota Komisi IX DPR RI, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas. Untuk semua karyanya, ia memperoleh penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana RI.

Kwik Kian Gie dikenal sebagai ekonom nasionalis, mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas serta Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri era Presiden Abdurrahman Wahid.

Jenazah Kwik Kian Gie dibawa ke RSPAD untuk disemayamkan.

Jenazah Kwik rencananya akan dikremasi pada Kamis, 31 Juli 2025, pukul 11.00 WIB. Namun, upacara kremasi hanya akan dihadiri oleh keluarga.

Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong