Presiden dan Wapres Salat Idulfitri Bersama di Masjid Istiqlal, Khatibnya Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah
IVOOX.id – Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka melaksanakan Salat Idulfitri bersama-sama dengan masyarakat di Masjid Istiqlal, Jakarta.
Mengutip Antara, Senin (31/3/2025), Presiden dan Wapres RI hadir dan memasuki ruang ibadah utama Masjid Istiqlal secara bersama-sama sekitar pukul 06.50 WIB.
Keduanya juga terlihat kompak mengenakan atasan baju muslim putih, serta bawahan celana hitam panjang lengkap dengan songkok hitam yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
Presiden dan Wapres RI memasuki ruang ibadah utama Masjid Istiqlal didampingi oleh sejumlah tokoh seperti Menteri Agama sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, juga Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Terdapat pula beberapa tokoh yang juga hadir lebih awal di antaranya Menteri Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri dan sejumlah tokoh lainnya. Tak lama berselang, salat Idulfitri dilaksanakan dengan khidmat.
Diketahui, Kepala Bidang Diklat Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) Mulawarman Hannase mengatakan pelaksanaan Salat Idulfitri 1446 H ini dapat diikuti oleh masyarakat luas dan dimulai pukul 07.00 WIB.
Menurut Mulawarman Hannase khatib yang bertugas ialah Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Ahmad Tholabi Kharlie, dengan mengusung tema "Merawat Kemabruran Puasa".
Dalam ceramahnya, Tholabi mengungkapkan Idulfitri merupakan bentuk manifestasi kebaikan terhadap sesama.
"Otentisitas seorang hamba di hadapan Allah dimanifestasikan melalui pikiran dan tindakan yang semata-mata diperuntukkan bagi kebaikan dan kemaslahatan bersama," kata Tholabi saat membawakan khotbah Salat Idulfitri 1446 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (31/3/2025), dikutip dari Antara.
Tholabi menekankan bahwa ibadah puasa bukan hanya bertujuan untuk memperbaiki individu secara spiritual, tetapi juga sebagai modal sosial dalam membangun tatanan masyarakat yang lebih baik.
"Puasa akan melahirkan pribadi-pribadi yang menghargai proses penempaan. Puasa akan membentuk pribadi, kelompok masyarakat, bahkan negara menjadi lebih baik," tambahnya.
Ia menyoroti pentingnya keadaban publik sebagai hasil dari amaliah Ramadhan. Menurutnya, zakat, infak, dan sedekah bukan hanya ibadah personal, tetapi juga merupakan instrumen afirmatif dalam memperkuat solidaritas sosial dan menciptakan keadilan ekonomi.
Dalam konteks sosial, Tholabi mengutip laporan The World Giving Index 2024 yang menempatkan Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia. Peningkatan pengumpulan zakat setiap tahunnya, menurut dia, menjadi bukti bahwa kesadaran sosial umat Islam terus berkembang.
"Capaian kebaikan ini tentu saja harus kita kelola dengan baik dan efektif sebagai manifestasi dari komitmen kita dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan," ujarnya.
Tholabi juga menyoroti pentingnya menjaga nilai-nilai yang telah ditanamkan selama Ramadhan, seperti kebersamaan dan persatuan.
Menurutnya, tradisi tadarus selama Ramadhan seharusnya tidak hanya dimaknai sebagai tilawah, tetapi juga sebagai upaya aktivasi akal dalam memahami fenomena kehidupan.
"Budaya literasi selama Ramadhan haruslah diteruskan dan dikembangkan di lembaga-lembaga pendidikan formal maupun non-formal untuk mewujudkan kemajuan bangsa Indonesia dan menyongsong Indonesia emas tahun 2045," tuturnya.
Menutup khotbahnya, Prof Tholabi mengingatkan bahwa Idulfitri bukan sekadar momen kembali suci, tetapi juga momentum menanamkan kebajikan di ruang publik.
Ia menegaskan bahwa semangat Ramadhan seharusnya menjadi panduan dalam membangun kehidupan yang bebas dari korupsi dan ketidakadilan.
Tholabi mengajak seluruh umat Islam untuk terus berupaya membangun bangsa yang maju, sejahtera, dan penuh keberkahan.
Berhasil Login.....
Gagal Login
Komentar
Edit Komentar
Hapus Komentar
Anda yakin ingin menghapus komentar ?