Rawan Gempa dan Tsunami, BMKG Minta AP 1 Perbanyak Rambu YIA

06 Feb 2022

IVOOX.id, Yogyakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati meminta pengelola Yogyakarta International Airport (YIA) PT Angkasa Pura I memperbanyak rambu peringatan bencana dan petunjuk jalur evakuasi.

Langkah ini sebagai salah satu upaya pengurangan risiko bencana alam. Penumpang maupun mereka yang tengah berada di bandara, kata dia, akan jauh lebih waspada dan siap siaga, mengingat kawasan YIA merupakan kawasan rawan gempa bumi dan tsunami. 

“Semakin banyak rambu, maka semakin baik. Orang bingung kalau bencana tidak jelas lokasi evakuasinya karena tidak ada tanda atau rambu,” kata Dwikorita mengingatkan pengelola Bandara YIA terkait pentingnya rambu tanda evakuasi yang jelas dan mudah dipahami pengguna airport. 

Dwikorita menyebut, jika tanda atau rambu-rambu yang terpasang tidak jelas, maka ketika terjadi bencana gempa bumi atau tsunami, pengguna bandara akan panik dan bukan tidak mungkin berada di lokasi evakuasi yang salah. Alih-alih selamat, kondisi ini justru akan menyebabkan jatuhnya korban. 

Hal yang tidak kalah penting diingatkan Kepala BMKG, yaitu titik kumpul evakuasi harus benar-benar aman dan memadai sehingga tidak terjadi kepadatan. Jalur menuju titik evakuasi juga sebaiknya tak menciptakan efek sumbatan leher botol (neck bottle) yang bisa membuat kepadatan orang secara berlebih pada satu titik. 

“Seluruh kawasan bandara sebaiknya memang ada rambu, termasuk di dalam area dalam ruangan atau terminal tunggu penumpang, dan juga di luar gedung bandara. Tinggal sesuaikan saja dengan dekorasinya. Yang penting rambu tersebut harus jelas dan gampang terlihat semua pengguna bandara,” imbuhnya. 

Dwikorita menerangkan, ada perbedaan rambu evakuasi antara kebakaran dan tsunami. Jika kebakaran seluruh pengguna bandara diminta untuk berlari keluar, maka sebaliknya jika terjadi tsunami maka pengguna bandara harus masuk ke dalam gedung dan naik ke atas ke Lantai Mezanin dan Lantai 2 Gedung.

Dwikorita menyebut bahwa bangunan Yogyakarta International Airport didesain tahan gempa hingga 8,8 magnitudo dan tsunami setinggi 12 meter.

"Rambu evakuasi kebakaran warnanya hijau, sementara evakuasi tsunami berwarna orange dengan gambar gelombang. Tindakan atau sikap yang diambil dari kedua rambu tersebut berlawanan arahnya, saat terjadi kebakaran evakuasi menggunakan rambu hijau dengan panah ke arah luar, namun saat Sirine Peringatan Dini Tsunami terdengar, evakuasi menggunakan rambu oranye bergambar gelombang yang mengarah ke dalam gedung dan naik ke atas. Tidak masalah jika kedua jenis rambu ditempatkan berdekatan, yang penting harus jelas terlihat dan diberikan sosialisasi penjelasan pemahamannya ke pengguna dan pengunjung Bandara. Rambu seperti itu sudah lazim dipasang di beberapa hotel dan kawasan wisata di Nusa Dua dan Kuta Bali" ujarnya. 

Menanggapi hal itu, Airport Safety Risk and Performance Management Senior Manager Bandara YIA, R Bambang Triyono, mengatakan pihaknya sudah memasang sejumlah rambu evakuasi. Beberapa rambu, kata dia, berada di dalam maupun di luar gedung. Kendati begitu, pengelola YIA akan menambahkan sejumlah rambu, terutama terkait evakuasi tsunami, karena memang rambu yang sudah ada saat ini adalah rambu untuk kebakaran atau kedaruratan selain tsunami.

“Karena rambu tsunami merupakan rambu yang tidak umum terpasang di dalam gedung,” kata dia. 

Bambang mengatakan, pihaknya menerima masukan dari Kepala BMKG untuk meningkatkan rambu evakuasi, terutama di titik-titik yang telah terpasang rambu evakuasi kebakaran, gempa serta sejumlah titik kumpul. 

“Dalam waktu secepatnya kami akan melengkapi rambu-rambu yang kurang tersebut. Untuk kendala kami menyesuaikan bentuk ‘signage’ agar tetap komunikatif namun tidak merusak estetika. Termasuk video animasi untuk evakuasi yang memang sudah kami rencanakan. Dan tentunya disesuaikan dengan prosedur yang juga akan kami update bersama pihak BMKG,” katanya. 

Dengan terpasangnya rambu-rambu tersebut, kata dia, akan memudahkan pengguna bandara YIA dalam proses evakuasi jika terjadi bencana seperti tsunami. Dan menjadikan bandara YIA sebagai percontohan Bandara yang lengkap dalam penanganan bencana gempa dan tsunami. 

Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong