RHB Sekuritas Luncurkan Aplikasi Perdagangan Saham Online

10 Oct 2017

iVOOXid, Jakarta - PT RHB Sekuritas Indonesia meluncurkan aplikasi perdagangan saham secara online dalam rangka memudahkan investor mengambil keputusan dalam transaksinya secara real time.

"Kami menghadirkan aplikasi ARO (Assisted Robo Optimization) untuk memudahkan masyarakat yang ingin berinvestasi di saham. ARO merupakan fitur dalam aplikasi yang memberikan analisis teknis dan strategi investasi secara real-time," papar Presiden Direktur PT RHB Sekuritas Indonesia Chan Kong Ming di Jakarta, Selasa (10/10/2017).

Melalui ARO, lanjut dia, setiap investor besar maupun kecil akan menerima notifikasi yang sama, sehingga memberikan kesempatan yang merata untuk meraih keuntungan atas momentum investasi.

"Fitur ARO itu juga memiliki berbagai opsi layanan seperti ARO Signal yang akan menginformasikan saham untuk dibeli atau dijual sesuai kondisi pasar, serta ARO Library berisi indikator dan parameter tambahan mengenai saham-saham pilihan yang bisa membantu pengambilan keputusan transaksi," paparnya.

Ia mengharapkan bahwa aplikasi ARO dapat turut membantu Bursa Efek Indonesia (BEI) meningkatkan literasi mengenai pasar modal, mendorong masyarakat untuk mulai berinvetasi saham secara berkala dan membantu pertumbuhan pasar modal Indonesia.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa tingkat literasi masyarakat Indonesia terhadap pasar modal serta tingkat utilitas produk pasar modal masih rendah dibandingkan dengan negara lainnya di Asia. Selain itu, data BEI saat ini memperlihatkan investor pasar modal yang aktif di Indonesia hanya berjumlah sekitar 600.000 SID, sangat minim dibandingkan jumlah penduduk Indonesia.

"Padahal, besarnya populasi di Indonesia serta banyaknya jumlah emiten yang terdaftar di BEI sebenarnya memberikan peluang besar untuk pertumbuhan industri pasar modal," kata Chan Kong Ming.

Sementara itu, Duta RHB TradeSmart, Merry Riana mengatakan pada umumnya, ketakutan masyarakat akan investasi dalam saham adalah mengenai risiko yang dianggap terlalu tinggi.

"Sebenarnya, risiko muncul akibat kurangnya pengetahuan seseorang akan produk investasinya. Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan masyarakat mendapatkan kemudahan dan akses informasi yang sama untuk berinvestasi saham," katanya. (ant)

Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong