RI Tak Bisa Terapkan Tarif Impor Meski Barang China Terus Gerus Industri Domestik

08 Aug 2019

IVOOX.id, Jakarta - Indonesia tidak bisa menerapkan kebijakan menaikkan tarif impor seperti yang dilakukan Amerika, meskipun produk China menggerus industri dalam negeri, karena akan berpengaruh pada kerjasama perdagangan Indonesia dengan negara lain.

Demikian diungkapkan Wapres Jusuf Kalla, dalam acara Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) di Hotel Aryaduta Jakarta, Rabu (7/8) malam. "Kita tidak bisa menutup diri dengan mengenakan biaya masuk, rezim biaya masuk sudah lewat, beda dengan tahun 1970-1980an, begitu tidak bisa bersaing kasih biaya masuk 100 persen atau 50 persen," ​kata Wapres.

Menurut Wapres, rezim (biaya masuk) itu tidak bisa lagi karena Indonesia punya perjanjian perdagangan bebas dengan banyak negara. Sebagai negara yang tidak memiliki pengaruh kuat dalam perekonomian dunia, JK mengatakan Indonesia harus dapat mencari solusi dari persoalan ekonomi supaya krisisnya tidak berdampak ke dalam negeri.

Seperti perang dagang antara Amerika Serikat dan China saat ini, Indonesia seharusnya bisa mengambil peluang untuk mengisi pasar Amerika yang sebelumnya diisi oleh produk dari China.

"Tentu yang pertama kita cari adalah solusi bagaimana mempertahankan ekonomi kita tetap berjalan dengan baik, bagaimana mengambil efek dari masalah yang terjadi di dunia, apa efeknya, apa positifnya antara Amerika dengan China," katanya.

Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong