Sosok Kholid Nelayan yang Desak Pemerintah Usut Pagar Laut Tangerang
IVOOX.id – Nama Kholid tengah menjadi sorotan dan menjadi sosok yang mendadak populer di kalangan masyarakat khusunya para nelayan. Bahkan dirinya disebut-sebut sebagai pahlawan masa kini bagi para nelayan setempat.
Julukan pahlawan yang disematkan bermula dari keberanian Kholid yang secara lantang mengkritik dan mendesak pemerintah mengusut pemagaran laut misterius di Kabupaten Tangerang, Banten. Sambutan hangat dan dukungan dari masyarakat setempat juga terdokumentasi di berbagai platform media sosial untuk Kholid.
Kabarnya pembangunan pagar laut misterius itu membentang sepanjang 30,16 km dan mencaplok wilayah pesisir 16 desa di 6 kecamatan. Ada masyarakat pesisir yang beraktivitas sebagai nelayan sebanyak 3.888 orang dan 502 pembudidaya di lokasi tersebut.
Pria yang berprofesi sebagai nelayan dari Desa Kronjo, Kecamatan Pontang, Serang, Provinsi Banten itu akhir-akhir ini masif menyuarakan keresahan para nelayan yang merasa terganggu dengan adanya pemagaran laut tersebut.
Misalnya dalam acara talk show yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta, Kholid menyampaikan dampak pagar laut yang merugikan bagi para nelayan. Menurutnya pagar tersebut membatasi ruang gerak nelayan ketika mencari ikan.
"Laut di pagar, di kotak-kotak, sehingga saya untuk mencari ikan ini ruang lingkupnya jadi sempit. Kesulitannya itu, satu, jarak tempuh. Misalnya, yang harusnya kita itu habis dua liter atau tiga liter, menjadi dua kali lipat," ujar Kholid, dikutip Rabu (29/1/2025).
Upayanya menyuarakan keresahan nelayan bukan tanpa rintangan. Kholid mengaku dirinya sempat menerima intimidasi dan ancaman dari orang tak dikenal melalui sambungan telfon.
"Intimidasi mah sering, setiap shooting pasti ada yang telepon. Udah lah jangan ngurusin hal itu, itu urusan orang gede, orang kecil gak usah ikut-ikutan. Kalau ancaman ke saya nomor telepon baru, 'dengan siapa nih ?', kamu gak perlu kenal. kamu jangan macam-macam ngomong urusan pagar laut segala macam, urusan pengurugan tanah, kamu bisa bahaya kamu, kasihan anak istri kamu," kata Kholid menirukan orang yang mengancamnya.
Namun beberapa kali Kholid menegaskan dirinya tidak takut dan tak ragu untuk terus menyuarakan isu-isu yang merugikan masyarakat, termasuk ikut membongkar dalang proyek ilegal tersebut. Kholid juga menyebut bahwa ia mengetahui dalang di balik pembangunan proyek yang merugikan nelayan tersebut.
"Masyarakat tahu (pembangunan pagar laut), artinya memang otomatis juga sudah pernah mengobrol atas perintah siapa. Masyarakat yang dibayar, kuli. (Dibayar) Rp 100 ribu per hari. Yang bisa melakukan ini, yang pasti ya orang yang banyak duit," kata Kholid.
Berhasil Login.....
Gagal Login
Komentar
Edit Komentar
Hapus Komentar
Anda yakin ingin menghapus komentar ?