Sri Mulyani Sebut Pendapatan Negara Melonjak Rp 200 Triliun pada Maret 2025

30 Apr 2025

IVOOX.id – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pendapatan negara pada Maret 2025 mengalami peningkatan mencapai Rp 200 triliun. Hal itu disampaikan dalam konferensi pers APBN KiTa edisi April 2025 di Kantor Pusat Kementerian Keuangan pada Selasa (30/4/2025).

Hingga akhir triwulan I-2025, realisasi pendapatan negara kata Sri Mulyani tercatat sebesar Rp 516,1 triliun atau mencapai 17,2 persen dari target tahun ini. Angka ini terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp 400,1 triliun, yang mencakup penerimaan pajak Rp 322,6 triliun dan kepabeanan dan cukai Rp77,5 triliun. Sementara itu, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) menyumbang Rp 115,9 triliun.

“Kalau teman-teman wartawan melihat posisi pendapatan negara di bulang Februari (2025) mencapai Rp 316,9 triliun. Jadi, dalam waktu satu bulan, Maret saja, pendapatan negara mengalami kenaikan (sekitar) Rp200 triliun sendiri,” ujar Sri Mulyani.

Menurutnya kenaikan pendapatan negara itu terlihat dari penerimaan pajak yang melonjak dari Rp 187,8 triliun hingga akhir Februari 2025 menjadi Rp 322,6 triliun pada akhir Maret 2025.

Untuk Kepabeanan dan Cukai juga mengalami kenaikan dari Rp52,6 triliun (akhir Februari 2025) menjadi Rp 77,5 triliun pada akhir Maret 2025. Dan, kenaikan juga terjadi pada pos Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang melonjak dari Rp 76,4 (akhir Februari 2025) menjadi Rp 115,9 triliun pada akhir Maret 2025.

“Kenaikan positif yang menggambarkan bahwa tren yang selama ini cukup menimbulkan perhatian yang sebelumnya mengalami tekanan di Januari-Februari (2025)-, sudah menunjukkan adanya suatu pemulihan yang cukup meyakinkan. Jadi ini adalah hal yang positif yang kita harapkan nanti akan kami laporkan pada bulan-bulan selanjutnya,” ujarnya.

Di sisi lain, belanja negara terealisasi sebesar Rp 620,3 triliun atau 17,1 persen dari pagu APBN 2025. Realisasi ini mencakup belanja pemerintah pusat sebesar Rp 413,2 triliun serta transfer ke daerah sebesar Rp 207 triliun.

“Yang menarik pada postur APBN hingga akhir Maret (2025), baik pendapatan negara maupun belanja negara, keduanya terhadap persentase target APBN adalah di 17%. Ini adalah hal yang relatif yang menggambarkan kecepatan yang relatif sama. Ini cukup baik, karena berarti kita masih optimis bahwa postur (APBN) 2025 yang diatur dalam UU 62 tahun 2024 mengenai APBN 2025 masih terjaga secara konsisten,” katanya.

Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong