Suharso Ungkap Pertemuan dengan Penggantinya Bahas Strategi Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
IVOOX.id – Mantan Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, mengungkapkan isi pertemuan dengan penggantinya, Rachmat Pambudy, yang berlangsung seminggu sebelum serah terima jabatan menteri. Pertemuan membahas strategi mendukung agenda pertumbuhan ekonomi Prabowo Subianto, yang bertujuan mencapai target pertumbuhan ekonomi hingga 8%.
Suharso mengatakan bahwa diskusi tersebut bertujuan memastikan kelancaran pelaksanaan rencana Prabowo yang dirancang Burhanuddin Abdullah, Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran. Ia menegaskan bahwa keberlanjutan program ini sangat penting dan Rachmat dinilai sebagai sosok yang tepat untuk melanjutkannya.
Dalam diskusi, dibahas pula berbagai tantangan operasional yang menyebabkan beberapa kebijakan harus disesuaikan. Meski rencana awal sudah disusun, banyak hal perlu diperbaiki agar lebih relevan dengan kondisi saat ini. Ia menekankan bahwa untuk mencapai target ambisius, diperlukan penerapan kebijakan secara konsisten dan tepat waktu.
“Beberapa pasar penting yang perlu dimasuki telah dibahas, tetapi implementasinya membutuhkan waktu dan perbaikan,” kata Suharso.
Selain itu, Suharso juga menyoroti perlunya Indonesia lebih kreatif dan berani mengambil langkah di luar zona nyaman, terutama dalam menyesuaikan kebijakan ekonomi dengan tantangan domestik. Menurutnya, terlalu banyak mengikuti standar internasional hanya akan membuat pertumbuhan ekonomi stagnan pada angka 5%, padahal Indonesia punya potensi lebih tinggi.
Suharso juga menyebutkan bahwa ketahanan pangan dan energi sudah masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) teknokratik yang menjadi panduan bagi kementerian dan lembaga selama lima tahun ke depan.
Suharso juga menyarankan pembentukan kementerian digital yang khusus mengatur inovasi teknologi pemerintahan, agar Indonesia lebih siap menghadapi tantangan ekonomi digital ke depan.
Setelah menyelesaikan tugasnya di pemerintahan, Suharso menyatakan akan kembali ke dunia bisnis, yang ia sebut sebagai “passion”-nya. “Saya sudah 25 tahun di pemerintahan, sekarang saatnya kembali menjadi pebisnis,” ujarnya. Meski demikian, ia mengakui keterlibatannya dalam politik selama ini adalah untuk membantu bangsa.
Setelah bertahun-tahun melayani negara, Suharso kini merasa waktunya tepat untuk kembali berfokus pada sektor bisnis yang pernah ia geluti, khususnya konstruksi dan properti. Ia yakin bahwa peluang di sektor ini masih besar mengingat pesatnya pertumbuhan infrastruktur di Indonesia. Selain itu, Suharso juga tertarik mengeksplorasi peluang dalam sektor teknologi dan digitalisasi yang berkembang pesat.
"Menjadi menteri memberikan saya banyak pelajaran tentang tata kelola dan kebijakan publik, namun jiwa bisnis saya tetap ada. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk kembali ke dunia bisnis," ujarnya.
Selama masa jabatannya, Suharso mengakui bahwa tata kelola yang baik dan transparansi menjadi pelajaran penting yang akan ia bawa ke dunia bisnis. Ia percaya prinsip ini krusial untuk mencapai kesuksesan jangka panjang dalam dunia usaha.
Meskipun kembali fokus pada bisnis, Suharso tidak melupakan komitmennya terhadap ekonomi kerakyatan. Ia menekankan bahwa koperasi akan tetap menjadi perhatian utamanya dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Menurutnya, sinergi antara bisnis dan koperasi dapat menciptakan ekonomi yang lebih kuat dan adil bagi Indonesia.
Berhasil Login.....
Gagal Login
Komentar
Edit Komentar
Hapus Komentar
Anda yakin ingin menghapus komentar ?