Sukuk Hijau Perkuat Posisi RI di Pasar Syariah Global: Kemenkeu

05 Jul 2018

IVOOX.id, Jakarta - Penerbitan sukuk global hijau pada awal Maret lalu, yang menunjukkan komitmen mengatasi dampak perubahan iklim, diklaim pemerintah telah memperkuat posisi Indonesia di pasar keuangan syariah global.

Direktur Pembiayaan Syariah Kementerian Keuangan Suminto dalam Konferensi Keuangan Syariah ke-3 di Makassar, Kamis (5/7), menyatakan penerbitan sukuk global hijau ini merupakan instrumen untuk memperluas basis investor keuangan syariah. "Inisiatif ini juga merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk mengurangi efek perubahan iklim dan aksi pengendalian perubahan iklim serta mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan," kata Suminto.

Menurut Suminto, seperti diberitakan Antara, penerbitan sukuk global hijau yang baru pertama kali dilakukan oleh negara di dunia dan oleh pemerintah Indonesia ini telah mendapatkan sambutan yang baik dari para investor karena mampu menyerap dana sebesar 1,25 miliar dolar AS.

Ia memastikan penerbitan obligasi syariah untuk mendukung pembangunan hijau ini akan dilakukan kembali karena bisa mendorong Indonesia menjadi negara yang lebih rendah karbon, tahan atas perubahan iklim dan menekan target penurunan emisi sebanyak 26 persen di 2020. "Apabila tidak didukung dengan adanya 'green sukuk', penurunan emisi diperkirakan hanya akan mencapai 15 persen di tahun 2020."

Berbagai proyek yang mendapatkan manfaat dari penerbitan sukuk global hijau ini di 2018 antara lain energi terbarukan, ketahanan terhadap perubahan iklim untuk daerah rentan bencana, transportasi berkelanjutan, pengelolaan energi dan limbah serta pertanian berkelanjutan.

Proyek-proyek ini tersebar di empat Kementerian Lembaga yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertanian serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Penerbitan instrumen yang dilakukan pemerintah di bawah kerangka Green Bond dan Green Sukuk (Green Bond and Green Sukuk Framework) ini telah mendapatkan opini "Medium Green" dari lembaga reviewer internasional dari Norwegia yaitu CICERO.

Secara keseluruhan, pemerintah mengharapkan penerbitan sukuk global hijau ini bisa mendukung komitmen Indonesia dalam perjanjian Paris di 2016 agar menjaga emisi karbon tetap rendah dan memperluas basis investor syariah di tingkat global.

Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong