IVOOX.id, Jakarta - Indonesia memasuki tahun politik. Pada 2019, pemilihan presiden akan diselenggarakan. Hal ini menjadi salah satu hal yang perlu diwaspadai oleh mereka yang ingin membeli hunian atau berinvestasi properti.

Hal ini diungkapan oleh Head of Research JLL Indonesia, James Taylor dalam Jakarta Property Market Update Q2 2018 di Jakarta beberapa waktu lalu. Ada empat kekhawatiran yang perlu diwaspadai oleh pembeli.

Investor bisa saja menunggu siapa yang akan menjadi presiden. Setelah itu, baru menentukan apakah membeli atau tidak.

Tiga hal lainnya menurut James adalah nilai tukar rupiah, pinjaman yang semakin tinggi, serta harga rumah second dan sewa hunian yang menurun. Nilai tukar rupiah memang melemah terhadap USD belakangan ini, namun pemerintah terus berupaya untuk memperkuat nilai tukar.

Meski begitu, ada beberapa hal positif yang menguntungkan bagi para pembeli. Hal tersebut adalah ukuran hunian yang kecil, harga yang murah, serta lokasi yang bagus terkait akses ke Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rapid Transit (LRT).

Ukuran hunian memang semakin mengecil, namun hunian sempit ini memang cocok bagi generasi milenial yang tidak membutuhkan ruang besar. Karena luas makin terbatas, maka harga pun semakin terjangkau.

Pembeli bisa membeli hunian yang terjangkau dan sesuai dengan kemampuan beli. Hal ini tentu menguntungkan bagi first time home buyer.

Faktor lainnya adalah lokasi hunian. Semakin banyak hunian vertikal yang memiliki akses mudah ke LRT atau MRT sehingga penghuni bakal mudah untuk menuju tempat beraktivitas.

“Saat LRT atau MRT selesai dikerjakan, sebelumnya kalau orang perlu 1-2 jam untuk menuju pusat kota, ketika semuanya selesai dibangun, mereka hanya perlu membutuhkan waktu 30-40 menit, saya yakin itu,” ujar Taylor.

Nah, buat kamu yang mau beli hunian pertama atau sudah mau menjadi investor, investasi itu pasti ada hambatan dan peluangnya. Jadi jangan takut untuk beli hunian, buruan punya rumah sendiri. Buruan juga buat berinvestasi.