Ahmad Dhani Dianggap bukan Warga Nahdlatul Ulama Lagi
IVOOX.id, Jakarta -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj menegaskan bahwa Ahmad Dhani bukan lagi keluarga NU. Said menyebut Dhani telah menghina NU setelah mengaitkan NU dan PDIP dengan Nasakom (nasionalis, agama, komunis).
"Sudah menghina NU, bukan warga NU dong," kata Said kepada wartawan di sela Rakornas ke-IV NU Care-Lazisnu di Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kemarin.
Said pun menyinggung ketika Dhani pernah dibela oleh Gus Dur dan PBNU, yakni pada 2005 saat Dhani bersama grup band Dewa diprotes FPI karena sampul album Laskar Cinta dinilai bermuatan kaligrafi dan dituding menginjak-injak karpet merah dengan kaligrafi bertuliskan Allah saat konser eksklusif Dewa di televisi.
"Dulu pernah dia itu diprotes oleh FPI karena nyanyi karpetnya konon tulisan kaligrafi, dibela oleh Gus Dur, Pak Hasyim Muzadi waktu itu, saat itu saya juga. Lalu, Dhani dekati PB (Pengurus Besar NU) dan masuk pengurus seni budaya di PBNU," ulas Said.
Di Karawang, ratusan santri NU Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menggelar aksi unjuk rasa aksi membela Mbah Moen atau Kyai Haji Maimun Zubair. Mereka menyesalkan atas puisi Fadli Zon yang dinilai telah menghina Mbah Moen dan telah meresahkan warga NU di Indonesia.
Dari markas PCNU di Jalan Dewi Sartika, ratusan santri NU itu berjalan kaki menuju komplek Pemda Karawang di Jalan Ahmad Yani. "Kami sangat menyesalkan atas puisi Fadli Zon yang kami menilai sangat meresahkan santri NU. Kami santri NU merupakan santri Mbah Moen," kata Koordinator Lapangan Barisan Santri Pembela Kyai Kabupaten Karawang, Ahmad Ruhiyat Hasby.
Ruhiyat mengatakan tuntutan yang diminta, di antaranya meminta Fadli Zon untuk meminta memohon maaf secara langsung kepada Kyai Haji Maemun Zubair secara langsung dan melalui seluruh media nasional.
Kemudian, tuntutan ke dua Fadli Zon agar menjaga identitas politiknya dengan memberikan pernyataan yang beradab dan tidak memorak-porandakan identitas keagamaan dan keislaman dengan secara membabi buta. (Adhi Teguh)
Berhasil Login.....
Gagal Login
Komentar
Edit Komentar
Hapus Komentar
Anda yakin ingin menghapus komentar ?