IVOOX.id – Badan Gizi Nasional (BGN) tengah memproses penonaktifan seorang Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bekasi yang diduga melakukan pelecehan verbal dan penganiayaan terhadap rekan satu timnya. Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, mengonfirmasi bahwa pihaknya sudah mengambil langkah tegas dengan memeriksa kasus tersebut secara internal.

“Kami juga sedang memproses status yang bersangkutan untuk dinonaktifkan,” ujar Nanik usai menghadiri acara talkshow bertajuk “Upaya Meningkatkan Kualitas Gizi Bangsa Melalui MBG” di Antara Heritage Center, Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2025).

Nanik menyayangkan insiden tersebut terjadi di lingkungan kerja yang seharusnya menjunjung solidaritas dan profesionalisme. “Sangat disayangkan… Kok bisa, sama teman sendiri melakukan hal yang tidak kami inginkan,” ucapnya dengan nada geram. Ia menegaskan bahwa semestinya setiap anggota tim di SPPG saling mendukung, bukan justru menimbulkan konflik internal.

Peristiwa ini bermula ketika beredar video di media sosial yang memperlihatkan tindakan kekerasan terhadap seorang pegawai perempuan SPPG di Jatimekar II, Bekasi Selatan, Jawa Barat. Korban berinisial RDA dilaporkan mengalami pelecehan verbal dan penganiayaan fisik yang dilakukan oleh atasannya, MKP, yang menjabat sebagai Kepala SPPG. Video tersebut dengan cepat viral dan memicu kecaman publik.

Usai kejadian, RDA melaporkan insiden tersebut kepada pihak kepolisian. Saat ini, penyidik tengah memproses laporan untuk mengungkap motif serta kronologi lengkap peristiwa itu. Aparat juga telah mengamankan sejumlah bukti dan memeriksa beberapa saksi dari internal SPPG setempat.

Pihak BGN menegaskan tidak akan menoleransi tindakan kekerasan, pelecehan, atau intimidasi di lingkungan kerja, terlebih di lembaga yang memiliki mandat sosial seperti BGN. Nanik menambahkan, kasus ini menjadi momentum bagi BGN untuk memperkuat pengawasan dan pembinaan etika pegawai, terutama di tingkat satuan pelayanan daerah.

“Kami ingin memastikan seluruh petugas SPPG bekerja dalam suasana yang aman, saling menghormati, dan mendukung tujuan bersama dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat,” kata Nanik.